Halaman Baru Part 16
Halaman Baru Part 16
LEMBUR
Akhirnya kuputuskan untuk membantu Resty malam ini. Lagipula aku sangat yakin kalau Meta cuman bercanda, bisa aja kan dia malam ini malah gak dateng lagi ke klub itu.
Resty : “ngapain balik?” ucap Resty saat aku sudah di dekatnya tapi dia tidak menatapku .
Aku : “aku bantuin…” mendengar kalimatku Resty langsung menatapku.
Resty : “Ciuss…?”
Aku tidak menjawabnya, hanya meletakkan tas yg kubawa di meja
Resty : “yeeeeeeee… kamu memang pahlawanku Ga”
Reflek Resty langsung memelukku erat, setelah beberapa detik spontan dia melepaskan pelukannya.
Resty : “ups,, sorry”
Aku : “gpp”
Kenapa jadi akward gini yah pelukan dengan Resty, atau jangan jangan kita sedang … … ah gak mungkin. Gak mungkin. Jujur memang aku akui karena kejadian kejadian di Singapore aku jadi semakin dekat dengannya. Tapi sejak kejadian dengan Dias, aku masih terlalu takut untuk terlalu vulgar memperlihatkan perasaanku kepada Resty.
Apa benar ini cinta? aku masih tidak berani mengatakan padanya, aku takut kejadianku dengan Dias terulang lagi. Lagipula Resty tidak pernah menunjukkan perasaanya kepadaku,, dia hanya menganggapku sebagai pemuas nafsunya yang gede itu. Atau dia sudah punya cowok? atau jangan jangan benar yang digosipkan Rendy?.
Aku : “ayo kita selesaikan.. semangat.!!” Semangatku kepadanya
Resty : “Yeeahh semangaaattt..” ucapnya tak kalah semnagat dariku.
Akhirnya kamipun berdua fokus mengerjakan data data itu, sesekali ada obrolan kecil diantara kami,, kini kulihat Resty menyandarkan tubuhnya di Kursinya dengan matanya terpejam. Sepertinya dia sudah kelelahan. Tinggal sedikit lagi dokumen dokumen ini sudah selesai. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam..
Aku : “tidur aja dulu Res,, tinggal dikit lagi biar aku selesaikan”
Resty : “hmm,, makasih ya Ga, capek banget pundakku”
Resty memijat pundaknya sendiri, dengan mata yang masih terpejam. Reflek aku membantunya memijat pundaknya… kuposisikan kursiku berada di belakang kursinya.
Kupijat pundaknya dengan kedua tanganku.
Kemudian Kubuka sedikit resleting bagian belakang bajunya, agar aku bisa memijat langsung pundaknya tanpa terhalangi bajunya. Tidak ada penolakan dari Resty.
Resty : “iya disitu Ga.. jago juga kamu pijatnya”
Setelah beberapa pijatan, dia mulai rileks.. nafasnya teratur,,,
Terlihat rambut rambut halus di bagian tengkuknya yang mengintip dari jilbab yang dia pakai,, sedikit membuat penisku menegang melihat kulit mulus tengkuk Resty. Setelah cukup lama memijat pundaknya tanganku berpindah ke lengannya.. kedua lengan Resty kupijat dengan kedua tanganku dari luar bajunya. Sepertinya Resty menikmatinya, matanya masih terpejam.
Pijatanku di lengannya berubah menjadi usapan usapan lembut. Kucium tengkuk Resty yang terbuka itu..,,membuat Resty mendesah kecil
Resty : “ehmmm..”
Satu tanganku menurunkan lagi resleting bagian belakang tubuh Resty sampai di bawah tali bra bagian belakang.. aku sentuh punggungnya yang terbuka itu. Kuusapkan tanganku dipunggungnya dari atas tengkuk sampai mlewati tali bra. Resty masih tidak melarangku.. sebenarnya aku hanya ingin membuatnya rileks dengan usapan usapan lembut di tubuhnya. Eh malah keterusan,,, dengan pertimbangan tidak ada yang melihat kami dari luar aku beranikan memasukakn tanganku lebih dalam di bajunya,, tanganku kini sudah menyentuh bagian samping payudara Resty di dalam bajunya.
Resty : “sshh..”
kini kuremas satu payudaranya dari dalam bajunya,, tanganku yang satunya kemudian ikut masuk ke dalam bajunya dari belakang,,, agak ksesusahan karena baju jilbob Resty sangat ketat.
Resty : “Accchhh,, Ga”
Remasan kedua tanganku di payudaranya membuatnya duduk tegak. Tubuhnya semakin membusung kedepan. Kurapatkan tubuhku ke tubuhnya dari belakang,, langsung kucium bibirnya ketika dia menolehku.
Bibirku digigit Resty ketika semakin kuat kuremas payudaranya. tak lama kemudian dia berdiri,, memaksa kedua tanganku keluar dari dalam bajunya. Aku diajaknya berdiri.. kemudian kami berciuman lagi,, sambil tangan Resty melepaskan satu persatu kancing kemejaku hingga kemejaku terlepas. Tanganku tak tinggal diam meremas payudara besar Resty dari luar bajunya.
CUP
CUP
Kecupan demi kecupan kami lakukan,, Resty membuka sendiri kancing baju bagian depannya yang jumlahnya Cuma ada 3 itu. Hingga terlihat payudara Resty dengan Bra yang sudah tidak munutupi payudaranya karena remasanku tadi. Kudorong tubuhnya sampai duduk di meja kerja. Kuciumi setiap bagian payudaranya.. lalu kuremas lagi payudara super jumbo itu dengan melihat matanya.
Resty : “Ahh,, Ega pengennn..” rengek Resty
Aku : “pengen apa..?” aku menggodanya,
Resty : “masuuukinn,, achhh”
Aku : “apanya..?”
Resty : “masukin kontolmu..”
Aku : “nanti ada yang masuk ke ruangan ini gimana?..”
Resty : “gak pedulii.. diajak ngentot aja sekalian”
Aku tersenyum mendengar ucapannya, Resty benar benar gila kalau sudah horny.
Kemudian aku membalik tubuhnya, membuat Resty turun dari meja,, tubuhnya membungkuk di Meja.. kemudian Rok panjangnya kutarik keatas sampai ke atas bokongnya,, bagian bawah tubuh Resty pun terlihat,, kubelai dari betisnya sampai keatas,, dengan satu tanganku meremas payudaranya dari belakang.
Resty : “uchhh…”
Setelah sekian lama meremas bokong indah milik Resty,, kubalik lagi badannya… kuangakat tubuhnya untuk duduk diatas meja lagi. Kutarik keatas lagi rok panjangnya yang sempat jatuh menututupi tubuhnya lagi. Setelah itu kutarik CD nya hingga terlepas dari kakinya.
Sungguh pemandangan yang sangat liar,, Resty sedang duduk di atas meja kerjanya, dengan bagian depan bajunya terbuka, dan rok panjangnya sudah ketarik keatas memperlihatkan memeknya yang imut itu. Dengan jilbab yang masih terpasang di kepalanya…
Kini Resty membuka lebar kakinya,,,
Resty : “emutin Ga..” perintahnya,,
Yap, memang itu yang akan aku lakukan Res,,,
Resty : “aaaahhh,,, ehm”
Desah resty saat lidahku sudah bermain di dalam memeknya,,
Resty : “ouhhj,, God”
SLURPPP…
Kujilati memek Resty sambil tanganku membelai paha mulusnya, kuusap pelan bagian dalam pahanya dengan satu jari,,, aku yakin akan sangat membuat Resty kegelian, sampai akhirnya cairan pelumas keluar dari memeknya,,
Ditarinya tubuhku keatas, ,dia menciumku,,, dia bisa merasakan cariran memeknya yang masih menempel di bibirku.. kami berciuman panas lagi. Sambil dia membuka sabuk yang kupakai dan mengeluarkan penisku dari CD ku.. kemudian dia berjongkok di hadapanku.. ditariknya kebawah celana yang kupakai Sampai terlepas dari tubuhku..
Penisku yang sudah tegang langsung dilahap mulut Resty,, dikulumnya penisku sambil diokocok dengan tangannya,
“ahhhnnn,, enak Res”
Jilatan dan sedotan mulutnya pada penisku sangat nikmat,,, kemudian dia mendorong tubuhku sampai aku duduk di kursi kerjanya. Kakiku dibuka lebar,, dan Resty kembali mengulum penisku.
“ahhhhhhh…’
Dia membalas perlakuanku tadi dengan membelai pahaku. Sambil tetap mengulum penisku…
Sesekali dia masukkan penisku sangat dalam di mulutnya sampai mentok.
Kuangkat tubuhnya dan kami berciuman lagi,, tidak lama karena dia langsung memposisikan tubuhnya bungkuk bersandar di meja kerjanya.
Langsung kuarahkan penisku masuk ke dalam memeknya yang sudah licin dari belakang tubuhnya.
Resty “achhhhhhhhhhh………”desahnya panjang saat pertama kali penisku masuk kedalam memeknya
Aku sodok memek Resty sambil menekan pinggulnya dan kuciumi punggungnya yang terbuka.
Resty :
“ahhh..”
“ackk,,, shit…”
Desahannya semakin membuat sodokanku semakin cepat,,
DOK DOK DOK
Suara meja yang bergerak akibat tubuh Resty bergerak diatasnya karena sodokanku,, beberapa benda jatuh dari atas meja.
Resty : “nghhhhhh… “
“ahhhhhh,,,”
“achhhj…”
“ssshh…”
Desahan Resty semakin keras,,,
Aku : “ahh, jangan keras2.. nanti ada yang denger”
Resty : “achhh, enak Gaaaa”
Bukannya memelankan suaranya, desahan Resty semakin keras, apalagi saat kuremas payudaranya yang menggantung itu.
Woii..woi.. aku jadi khawatir ada yang dateng
Kulepaskan Penisku dari memeknya…
Resty : “kok udahan si Ga..?” protesnya kepadaku,,
Resty : “uda mau keluar,,?”
Aku : “bisa gak suaramu jangan keras2”
Resty : “hehehe,, iya2.. ayoo lagii” rengeknyaa
Kali ini aku bersandar di kursi yang biasa digunakan Resty,, rok panjang Resty semakin ditarik keatas lalu dia duduk di pangkuanku dengan memeknya diarahkan ke penisku
BLESS
Resty : “ahhhhh,,,” dia mendesah saat penisku kembali masuk di dalam memeknya.
Dengan posisi ini penisku semakin dalam masuk di dalam mekenya,, kemudian tubuhnya naik turun di atas pangkuanku,,,
Resty :
“Mmhhh,,,”
“mnghhhhh”
“ngggghhhhhhhh”
Desahannya tertahan tangannya yang menutupi mulutnya.. kini Resty hanya memaju mundurkan pinggulnya,, penisku terasa diulek di dalam memek Resty. Semakin cepat semakin cepat….
Beberapa menit kemudian penisku terasa hangat,, dan tubuhnya berhenti bergerak dan kepalanya bersandar di dadaku.
Resty : “ahhh,, ahhh,, aku sudah sampai Ga..”
Resty : “enak banget kontolmu,,,”
Ternyata Resty sudah klimaks,, tapi penisku masih berkedut di dalam memeknya
Aku : “yaudah yuk udahan..”
Resty : “kamu kan belum,, tuntasin ntr kamu pusing loh”
Aku : “uda gpp kok,,”
Resty : “gak mau,, ayo lagi”
Jika memang Resty menginginkannya aku akan melanjutkan,, kuangkat Tubuh Resty,, aku gendong tubuhnya dengan penisku yang masih di dalam memeknya. Kutaruh tubuhnya duduk di atas meja kerjanya…
Aku menggenjot memeknya lagi,,,
Aku : “sebentar yah,, aku cepetin”
Resty : “gak usah buru-buru, sampai besok pagi pun aku tungguin sampai kamu keluar” ucapnya sambil tersenyumm
Langsung kugenjot memeknya ,, sambil kutekan payudaranya.
Resty : “ ehmmm.. Fuck “
DOK DOK DOK
suara benturan kaki meja pun terdengar,,
Resty : “ Yess, teruss Ga.. ahhh”
Kuangkat satu kaki Resty higga ke pundakku,, dengan begini,, memek Resty sangat terbuka lebar,,,
Ternyata aku masih bisa bertahan 15 menit kemudian,,, sampai Resty mencapai orgasme ke duanya
kurasakan sepertinya aku sudah mau keluar,, kaki Resty merangkul badanku dan genjotanku semakin cepat,,,
Resty : “Ngggghhhh…”
“nghhhhhhhhh”
“hah .. hah.. hah..” desahanku bebarengan dengan spermaku muncrat di dalam memeknya.
Luar Biasa,, pengalam pertama bercinta di kantor.
Resty tersenyum manis,,, langsung kucium lagi bibirnya….
Aku : “makasih ya Res,,,” ucapku sambil kucabut penisku dari dalam memeknya,, ini pertama kalinya aku berterima kasih setelah bercinta dengannya.
Resty : “aku yang makasih, karna aku,, kamu jadi batal ketemu dengan temenmu,”
Aku : “uda gpp..”
Aku duduk di kursi kerjanya menghadap Resty yang masih duduk diatas Meja,, kuambil tisu diatas meja dan kubersihkan memek Resty.
Resty : “siapa sih?
Aku : “temen..”
Resty : “kamu uda punya temen lain di kota ini selain aku , Rendy, Shinta dan cewek itu..?”
Cewek itu? Mungkin yang dimaksud Dias..,
Aku : “aku kan kecil tumbuh di kota ini,, masih ada temenku yang lain”
Resty : “cewek.. ahhh?” Resty sedikit mendesah karena kuusap tisu di bibir memeknya
Aku : “iya..”
Resty : “cieee, gebetan baru ni ceritanya”
Aku : “Cuma temen kok,,”
Aku : “bagaimana denganmu? Kamu sudah punya cowok,,?” nekat kutanyakan padanya,,
Dia terdiam cukup lama,,, setelah itu turun dari meja dan merapikan bajunya
Resty : “aku sudah punya suami,,” dia berbicara membelakangiku
Whatt ? seriusannn? Kemudian dia menghadapku
Resty : “Becanda kok,, hihhii, serius amat liatnya”
Resty : “aku gak mau pacaran dulu..”
Aku : “ehmm ,, jadi gitu..”
Lah terus kenapa dia ikutan program KB ? aku ingin terus bertanya padanya,, tapi aku tidak berani melanjutkan. Aku dan Resty sama sama merapikan pakaian kami kembali.
Resty : “yukk cabut,,”
Aku : “tinggal dikit lagi Res,,”
Resty : “uda gpp,, aku selesein di apartemen aja. Tinggal sedikit doang kan”
Waktu kami mau meningglakan meja aku melihat sesuatu yang membuatku ketakutan”
Aku : “Tunggu Res,, itu” aku menunjuk keatas dengan ketakutan seperti melihat penampakan..
Resty : “apaan sih Ga? CCTV ?”
Yess, CCTV tepat diatas meja team 7.
Resty : “uda tenang aja, itu palsu”
Aku : “hah ? palsu?,,”
Resty : “Yupp.. disini memang banyak CCTV tapi yang asli Cuma 2,, di pintu masuk dan di dalam ruangan meeting”
Fiuhh legaaaa…
Resty : “xixixi kenapa Ga?”
Aku : “ya takut kali Res,,”
Resty : “takut ketahuan? Asyik kali ya kalau aksi kita tadi terekam,, bakalan heboh sekantor,, hahaha”
Aku : “hehe,,” bercandanya gak lucu sekaliii…
Setelah itu tidak ada obrolan lagi diantara kami,, bahkan aku tidak mengucapkan perpisahan padanya untuk perjalanannya ke Jepang.
.
.
“ati2 ya,,” kukirimkan pesan itu ke hapenya saat aku sudah sampai di kost ku. Sampai malam tidak ada balasan darinya,, mungkin dia sudah tidur. Ternyata keputusanku untuk tidak terlalu memeperlihatkan perasaanku kepadanya memang sudah tepat, nyatanya saat ini dia sedang tidak ingin ada komitmen pacaran dengan siapapun.
Apa aku sudah benar tidak menyatakan perasaanku padanya?
Hapeku bergetar diatas meja, mungkin ada pesan balasan dari Resty..
Setelah kubuka ternyata pesan balasan dari Meta.
“Noted.
besok ditempat yang sama”
widihh Meta beneran nunggu jawabanku.
–POV RESTY—
Air yang keluar dari shower jatuh membasahi tubuhku, sekaligus menyamarkan air mata yang keluar dari mataku.
“Apa maksud pertanyaanmu?” ucapku dalam hati.
aku tertunduk di kamar mandi, merangkul kakiku sendiri…
“Aku Cinta Kamu”
BERSAMBUNG