Istriku dijadikan budak seks anak pembantuku Part 8
pov Arini.
Namaku Arini, aku istri dari laki laki bernama Adi, dan aku punya anak semata wayang
yang bernama Raka, anak pendiam dan pemalu.
Dulu aku wanita muslimah, penampilanku selalu tertutup, bahkan tidur bersama
suamiku saja aku selalu make daster panjang, ntahlah aku merasa risih saja, padahal
dikamar sendiri lo, apalagi diluar kamar risih banget rasanya.
Tapi itu dulu sebelum ada kejadian yang menimpaku, tapi setelah kejadian itu, lama
kelamaan penampilanku berubah drastis. baju gamis yang dulu selalu melekat
ditubuhku, kini berganti pakean super minim dan terbuka, bahkan bagian rok yang dulu
selalu menutupi mata kaki, kini berganti hanya mampu menutupi sepertiga dari pahaku
saja, dan penampilanku sekarang mirip seperti pelacur saja, bahkan penampilan pelacur
masih kalah dengan penampilanku, karena sekarang aku tak pernah memakai cd
maupun bh, parahkan.
Aku sangat ingat kejadian itu, dan kejadian itu kini merubahku menjadi seperti ini, yang
selalu haus akan kenikmatan dan menjadi budak seks pembantu sendiri.
Bowo dan bi Ijah, ya dialah pelaku dari kejadian itu, 2 pembantu yang tega menodai
Nyonya nya sendiri, menjadikan nyonya Majikannya hanya sebagai pelampiasan nafsu
dari anak yang bernama Bowo. Ya anak yang bernama Bowo itulah yang sudah
membuatku ketagihan seks, dan ingin rasanya aku digauli terus menerus sampai aku
terkapar tak berdaya.
Bowo ya Bowo nama anak itu, yang usia hanya setengahnya dariku, tapi mempunyai
penis yang amat besar dan panjang, jika dibandingkan sama punya suamiku, punya
suamiku terlihat mungil. Oh memang gila penis punya Bowo pembantuku itu, Lubang
vaginaku yang dulu sempit kini berubah menjadi menganga dan longgar, tak hanya
vaginaku, lubang pantatku dibuat melar olehnya, oh memang gila kontol anak itu.
Dan aku teringat pertama kali vagina dan anusku dijebol sama penis jumbo milik
pembantuku itu, rasanya sakit sekali. Vagina dan anusku serasa dirobek oleh kontol
jumbo itu, dan aku mau pingsan saja saat itu, daripada merasakan pedih dan sakit
divagina dan anusku. Terus terang saat vaginaku diperawani sama suamiku tak begitu
sakit, mungkin penis suamiku kecil kali ya, jadi tak begitu sakit, sangat jauh berbeda
sama punyanya Bowo yang mampu membuat vaginaku merasakan sakit yang luar biasa,
tapi dari rasa sakit ini aku memperoleh kenikmatan yang amat sangat luar biasa, sampe
sampe aku ketagihan dibuatnya.
Bowo… anak itu, setelah pertama kali menyetubuhiku, dia selalu saja menggarapku, tak
kenal pagi, siang, sore, malam, baik ada suami maupun tidak Bowo selalu menggarapku,
entah disofa, dikamarku, dikamarnya, diruang tv, kamar mandi, didapur bahkan dikamar
anakku yang yang sudah berangkat disekolah, Ah lama lama vagina dan anusku semakin
melar saja, bahkan sekarang aku tak merasakan apa apa ketika punya suami masuk, geli
iya.
Bowo bowo, dulu kamu pembantuku sekarang jadi tuanku, beruntung kali kau bocah.
Bi ijah.. pembantuku, ibu dari Bowo.
Emang sih, bi ijah tak pernah menganggapku menjadikan sebagai pembantu, toh dia
menyuruhku kalo dia lagi kecapaian, toh nggak berat apa yang disuruhnya, palingan
bantuin dia masak atau mijitin dia kalo lagi capek, tapi setelah itu dia gantiin mijitin aku.
Hanya saja bi Ijah itu selalu menyuruh berpakean seksi, malahan kalo pas suami dan
anak sudah pergi, bi Ijah selalu menyuruh bugil, dan aku iya in saja, toh aku jadi
gampang saat digarap Bowo tanpa susah susah melepas baju.
Bersalah??? tentu saja aku bersalah sama suamiku, aku telah menghianatinya. Tapi ini
salah suami juga sih, kenapa suami hanya diam saja saat istrinya digarap sama bowo
yang notabene hanyalah seorang pembantu.
Lemah, ya itu suami yang lemah, tak berani bertindak saat istrinya lagi digarap sama
Bowo, lemah seperti penisnya yang gampang croot, mana kecil lagi.
Ya sebagai balasannya untuk suamiku yang lemah itu, aku suruh dia nikahi bi ijah,
dengan dalih dia sudah memperkosa bi ijah, ya walau ini hanya lah akal akalan kami
bertiga, tapi itulah hukuman buat suami yang lemas.
PAPAH maafin MAMAH, karena MAMAH lebih memilih BOWO ketimbang PAPAH, semoga
PAPAH merasa sakit hati dan berusaha menyelamatkan Istrimu ini yang jatuh dalam
kubang dosa yang besar.
Ketahuilah PAH, MAMAH masih mencintaimu, dan MAMAH selalu berharap PAPAH bisa
menyelamatkan MAMAH dari 2 pembantu biadap ini Pah, jujur Pah Mamah sakit hati
sama 2 pembantu ini, bisa bisanya 2 pembantu ini merendahkan MAMAH, padahal tau
sendiri MAMAH berasal dari kalangan Atas.
PAH BANTU Mamah ya pah.
Air mataku mengalir, saat aku menyuruh suamiku tercinta tidur dibawah bersama bi Ijah,
sedangkan aku tidur diatas sama bocah berwarna gelap tak lain tak bukan dialah Bowo,
sang pembantu sialan.