Nirwana Part 79
Nirwana Part 79
Epilog : Paradiso
Studio Ava…
Terdengar suara langkah yang diseret. Indira meronta jenaka, digeret Ava dan Sheena di lorong sepanjang galeri itu.
Tutup mata.
Nggak mau!
Sheena menutup paksa mata Indira hingga dia terkikik-kikik lucu. Terdengar pintu berkeriut dibuka Ava, hanya ada satu kanvas diruangan itu, satu kanvas besar yang disorot oleh lampu halogen.
A-apa ini? Indira tertegun lama, menghadapi kanvas raksasa dengan warna hitam yang berkontur-kontur, lukisan abstrak yang magis.
Kejutan dari kami, bisik Sheena, bersaamaan dengan lampu yang dipadamkan Ava.
Dalam kegelapan, kanvas hitam yang berkontur-kontur tadi menyala terang. memunculkan gemerlap bintang yang berkerlap-kelip, sebuah lukisan fluorescent, membentuk tangga yang menjulang ke langit, menelan Indira ke dalam dimensi magis lukisan itu.
Dan detik itu juga, air mata Indira menetes tanpa tertahan lagi, entah bahagia, ataukah dilarut haru biru, namun lukisan di depannya itu seperti merangkum segala perasaannya semenjak bertemu Ava dan Sheena, segala emosi membaur, melabur, dan menggelegak di dalam kalbu, menenggelamkan Indira dalam kebahagiaan tak terbatas. Indira hanya sesengukan, memeluk Ava dan Sheena erat-erat.
Sheena, Pengukir Perih yang berusaha lari dari masa lalu,
Indira, Bidadari yang tersesat di jalan kehidupan.
Ava, Pelukis Mimpi yang melukis masa depan.
Mereka sama-sama kehilangan…
Bersama, mereka saling menemukan. Bersama, mereka saling menyembuhkan. Bersama, mereka meraih kebahagian.
Dan kini, ketiganya saling berpegangan tangan.
Aku tahu, ini judulnya apa, bisik Indira.
Ava dan Sheena tersenyum dan saling menatap.
Paradiso.
Sempurna yang kau puja,
Dan ayat-ayat yang kau baca
Tak kurasa berbeda
Kita bebas untuk percaya