Status Berkelas Part 27
Status Berkelas Part 27
The Samurai, Scene 1
Pagi belum terlalu siang, dan siang masih terlalu pagi. Seperti hari-hari sebelumnya, Surabaya selalu dipenuhi kemacetan di jam-jam efektif seperti sekarang ini. Lalu lalang orang bekerja, mahasiswa, pedagang, bus, angkot, becak, dan berbagai kesibukan manusia tumpah ruwah di hampir semua jalan. Jalan yang seharusnya sejuk dan nyaman karena masih terhitung pagi menjadi panas penuh debu dan asap knalpot. Namun Najar tetap memilih untuk melajukan Scoopy nya meski hiruk pikuk jalanan sangat-sangat membuat malas.
Motor Najar berhenti di sebuah mall yang terletak di samping Museum Monkasel. Tujuan Najar adalah supermarket yang terletak disana.
Najar melangkah dengan anggun melewati pintu kaca mall. Hari itu Najar menggunakan pakaian terusan rok merah hingga sedikit dibawah lutut. Bagian atas yang tanpa lengan ia tutup dengan jaket jeans untuk menghalau panas di perjalanan. Sedangkan rok yang melebar indah membungkus bulatan buah pantatnya ia lapisi dengan kain bali panjang yang kemudian ia lepas saat memarkirkan kendaraan. Sungguh cerah dan shiny penampilan Najar. Sangat merugi Indra telah memilih untuk melukai dan mencampakkannya.
Tiba di bagian supermarket, Najar langsung menuju lemari pendingin besar yang menyimpan berbagai sayuran segar, buah, serta berbagai ragam makanan yang perlu suhu dingin untuk membuatnya lebih awet. Beberapa sayuran dan empon-empon (bumbu masakan jenis akar-akarnya) berlompatan memenuhi troly yang ia dorong. Ia sibuk berjongkok dan memilih ketika tanpa sengaja menyenggol seseorang yang saat itu sedang mengambil susu cair kemasan.
“Uppss.. sori”, ucap Najar sopan.
“Lhoo Najar.. hahaha ketemu disini”, si orang yang disenggol Najar ternyata mengenalnya.
“Lho mas Angga.. kok belanja sendirian?”, sapa Najar yang ternyata bertemu dengan Angga, kakaknya Nada serta Dira.
“Ooh iya.. istriku lagi di kantor Nada sampai sore nanti. Yahh jadinya aku jalan sendiri deh cari bahan makanan. Sekalian cuci mata hehe”, jawab Angga sembari meletakkan kembali barang yang tadi sempat diambilnya.
Ada tatapan sedikit aneh Najar terhadap Angga. Perasaan jengkel kepada Dira membuat ia sedikit kurang respek terhadap saudara-saudara Dira meski sebenarnya kurang tepat jika membabi buta seperti itu.
“Ada apa Jar?”, Angga menangkap gelagat tersebut.
“Ooh.. haha gapapa mas”, Najar berusaha menutupi meski mimik mukanya masih terkesan kaku seperti kanebo kering.
“Hmm.. ga mungkin. Iki pasti onok seng ga beres. Eh koen dewean ta (sendirian kah)?. Kesusu ga?. Golek makan yuk sambil ngobrol. Aku paham sepertinya kamu butuh teman untuk obrolkan sesuatu”, kepekaan naluri seorang Angga tak dapat dibohongi. Ia mampu menangkap tanda non verbal halus tanpa disadari oleh Najar sendiri.
“Santai kok mas. Ini belanjaan buat masak nanti malam”, Najar akhirnya menyetujui ajakan Angga. Sebenarnya dia juga butuh sedikit refreshing melepas penat setelah tersiksa oleh kejadian Indra tempo hari.
Sekian menit kemudian dua insan yang tadi sempat ngobrol du supermarket, kini sudah duduk bersama di sebuah restoran fastfood, di mall yang sama, menikmati dua piring ayam kentucky lengkap dengan kentang dan dua gelas minuman bersoda.
“Kamu kenapa to Jar. Kok suntuk ngunu kelihatannya?”, ucap Angga sambil mengunyah makanan.
“Hhm.. Boleh aku cerita mas?, tapi mohon jangan tersinggung. Aku yakin mas Angga bisa berada di posisi netral”, Najar menarik nafas dalam sebelum memulai kalimatnya. Ada rasa ragu untuk melakukan pembicaraan tersebut.
“Aku sepertinya ga akan terpengaruh ceritamu.. wes ndang cerita!”, Ayam tinggal separo tapi Najar tak kunjung jua cerita tentang hal ikhwal yang mengganggu pikirannya. Angga menatap wajah cantik dihadapannya dengan penuh tanda tanya.
“Gini mas.. Beberapa saat yang lalu aku sudah melakukan gugatan cerai atas mas Dion ke pangadilan agama dan sudah diketok palu”, Najar membuka kalimat pembahasan atas permasalahannya.
“Syukurlah Jar.. berarti kamu sekarang dalam status free yo.. wah mantap iki”, sambut Angga ikut bergembira mendengar kabar baik atau entah kabar buruk dari Najar.
“Kok mantap yaopo seh mas (gimana sih mas)?. Jadi janda kok mantap”, tukas Najar merasa heran dengan tanggapan Angga.
“Yo kan berarti kamu sudah tidak terikat alias bebas memilih pasangan lagi sekarang”, Angga berusaha memperjelas perkataannya khawatir terjadi salah paham.
“Hhah.. sopo mas cowok yang mau sama janda seperti aku. Sudah barang second hand. Ga original lagi”, nuansa kepedihan terlantun dalam ucapan Najar kali ini. Ada rasa luka yang masih basah dan menganga.
“Lhoh ya jangan merasa begitu to. Kan kamu dekat sama Indra to. Dia tentu maulah. Kamu itu masih muda, cantik, badannya bagus.. hanya cowok bodoh yang tidak mau sama kamu. Status mah nomer terakhir Jar. Yang penting rasanya bung!! Hahaha”, Angga mencoba berkelakar demi melihatbkesedihan Najar. Niat hati ingin membuat Najar sedikit lebih sumringah. Namun ternyata Angga salah. Najar semakin terlihat sendu dan mulai berkaca-kaca matanya.
“Ya inilah inti yang mau aku ceritakan mas”, lanjut Najar sedikit membingungkan.
“Maksudnya??!”, Angga berusaha mengejar perkataan Najar yang masih cukup sulit untuk ia cerna.
“Yahh.. memang aku sempat dekat dengan Indra. Mas dan yang lain termasuk bapak tentu mengamati hal tersebut. Tapi aku telah melakukan langkah yang fatal. Posisi Indra yang menggantung cukup lama tak terlalu aku sadari. Akhirnya dia berontak mas. Dia merasa aku permainkan tanpa ada kejelasan. Hmmh.. aku paham posisi dia tentu sangat sulit sebagai selingkuhan istri orang, pasti ada beban yang sangat berat”, mata Najar yang semakin berkaca-kaca menebal menemani ungkapan yang sangat menyedihkan dadi hubungannya bersama Indra. Angga masih terdiam menunggu kelanjutan curcol Najar.
“Dan mas perlu tahu. Ternyata dibalik keresahan Indra tersebut, akhirnya ia tak kuasa bertahan lebih lama. Indra pun menjalin hubungan dengan Dira, adiknya mas Angga. Jika kuamati sepertinya mereka sudah berpacaran sekarang. Aku sih berusaha untuk legowo mas. Aku tak mau hubunganku dengan Dira menjadi renggang karena masalah ini. Toh setelah aku bertengkar dengan Indra juga kami merasa bahwa hubungan kedekatan kami telah berakhir.. hiks hikkss”, Najar menangis meski ia telah berusaha setegar mungkin.
“Yaa ampun Diraa… hmm. Jar, aku tak berpihak pada Dira, tapi menurutku begini. Tuhan selalu punya rahasia untuk kita. Liku kehidupan adalah perjalanan yang perlu ditempuh agar kita dapat membuka tabir rahasia Tuhan tersebut. Bisa jadi memang Indra adalah jodohnya Dira, tapi bisa jadi juga kamu akan menjadi jodohnya Indra setelah dengan Dira, bisa jadi mungkin kamu malah jadi jodohnya Khusna, atau bisa jadi kamu akan jadi jodohku, atau bisa jadi Dana yang akan menikah dengan Hajar, dan sebagainya. Semua itu tak ada yang tahu bagaimana akhir kisahnya. Tugas kita hanya satu Jar.. jalani apa yang ada, ga usah mengeluh, pedih mungkin bisa saja merebak.. tapi jangan gunakan itu sebagai alasan untuk membenci rencana Tuhan. Tersenyumlah, songsong rahasia masa depanmu dengan penuh keyakinan tinggi”, sebuah penjelasan yang sangat luarbiasa terlontar dari Angga. Kehalusan budi pekerti, pemahaman, dan ketenangan tercermin dari ucapannya. Najar merasa lega dipertemukan dengan sahabat sekaligus kakak terbaik dikala hatinya sedang gundah gulana seperti ini.
“Tersenyum dong Najar”, Angga berusaha menghibur.
“Hehe makasih mas. Hmm tapi enak aja, masa aku jadi jodohmu mas.. sampean (kamu) ndobel dong”, Najar tersenyum manis sambil menyeka airmata di pipinya. Tangan yang masih kotor karena makanan malah akhirnya menyisakan satu noda saus tomat di pipi.
Angga mengambil tisu dan mendekatkan tangannya kewajah Najar. Disapunya lembut bekas saus merah yang masih menempel kontras diatas kulit yang putih bak pualam. Najar sedikit tergetar menerima perlakuan lembut itu. Tak dapat dipungkiri, sudah cukup lama Najar merindukan belaian penuh kasih sayang, penuh kelembutan, perhatian, dan perlindungan dari seorang pria.
“Barang antik harganya melonjak, Najar cantik siapa yang bisa menolak”, bisik Angga menyelesaikan sapuan tisu diwajah Najar.
“Haha gombal mukiyoo!!”, ucap Najar demi menerima bisikan menggelikan tersebut.
“Haha.. lupakan jika tidak berkenan. Anggap saja itu leluconku untuk menghiburmu”, Angga berusaha menguasai keadaan. Ia tak mau memberikan harapan semu pada Najar hanya karena candaan sepele.
” Hehe iya.. lucu kamu mas”, usaha Angga untuk menghibur Najar membuahkan hasil. Kini Najar nampak mulai bisa tersenyum lepas.
“Tapi ingat satu pesanku Jar. Meski sulit tapi usahakan kamu bisa tegar menghadapi Indra dan Dira. Hubungan kekeluargaan jauh lebih penting”, nasehat Angga memungkasi ucapannya.
“Injih maskuuh”, balas Najar renyah. Bagi Najar, sosok Angga sungguh membuatnya simpatik. Selain wajah dan tubuhnya yang tak kalah elok dibandingkan adik-adik perempuannya, kebaikan dan kebijaksanaan seorang Angga begitu menyentuh relung jiwa Najar. Sangat layak jika Najar memanggilnya dengan sebutan kakak. Kakak ketemu gede.
“Ehh kamu masih santai kan?”, tiba-tiba Angga kembali bertanya.
“Iya mas, kenapa dah??”, Najar balik bertanya.
“Nonton yuk di lantai atas. Itung-itung traktiranku sebagai permintaan maaf jika perbuatan Dira sudah menyakitimu”, Angga memberikan ide cemerlang.
“Waah boleh banget.. hayukk mas”, sambut Najar riang.
……………
Apapun itu,
Jangan biarkan kesedihan merengkuhmu,
Kuatkan hati,
Kuatkan diri.
Kedukaan laksana perih luka,
Tersenyumlah jika kau tahan,
Diamlah jika kau tersiksa,
Tak usah mengaduh tunjukkan ringkih rasa,
Hanya sebentar saja.
Godam tak selamanya merejam kelam,
Sembilu tak akan terus mengiris pilu,
Tunggulah masa dimana alam raya bersinar indah,
Lambungkan jiwa-jiwa yang melata mencari asa,
Menepis masa lalu berkubang derita,
Nyalakan api pengharapan di atas tonggak ketegaran,
Lupakanlah..
Tahanlah..
Temukan cita di balik tabir-Nya,
Mereguk manis getirnya kenyataan,
Tak akan lama..
(Puisi : TabirNya – FigurX 2020)
——–
Bersambung
Pembaca setia BanyakCerita99, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)BTW yang mau Mensupport Admin BanyakCerita dengan Menklik Gambar Diatas dan admin akan semakin semangat dapat mengupdate cerita full langsung sampai Tamat.
Terima Kasih 🙂