Whole Family Interlude Part 36
Whole Family Interlude Part 36
BELLA SELERAKU
(POV TEMAN MAIN BELLA)
setibanya di depan pintu hotel setelah berpisah dengan istriku, jantungku sudah tak begitu berdegup dengan kencang seperti saat pertama mengikuti kegiatan barter. sebenarnya aku juga sering kelilingi oleh wanita cantik di lingkungan kerjaku, pekerjaanku sebagai ground manager sebuah maskapai penerbangan ternama sehingga tiap hari aku pasti berinteraksi dengan para pramugari, namun ya itu gak berani ngajak check in, hanya berani goda. tapi sejak adanya kegiatan barter setidaknya aku sudah merasakan wanita lain selain biniku.
“knock knock knock”, lalu dijawabnya dari dalam kamar, “yaa”, suara merdu seorang perempuan.
terbukalah pintu itu, muncullah wanita cantik berkerudung yg ramping dan putih, tentunya pasti juga wangi.
“yessshhhh”, dalam hatiku.
“ayook mas”, ajak wanita itu, ya wanita cantik itu bernama Bella, aku tak bisa menghindarkan wajah bahagiaku bertemu Bella.
“mas Tama kok nampaknya excited banget haaha”, ujar Bella.
“iya mbak, sejak pertama ketemu dulu, aku pengen banget dengan mbak Bella, akhirnya kesampaian”, balasku.
“emangnya kenapa mas?”, tanyanya dengan wajah penuh penasaran.
“haha long-story mbak”, balasku singkat sambil senyum-senyum.
aku duduk di kasur, sedangkan Bella yg mengenakan rok span yg wedges itu duduk di kursi diarah jam 3 ku.
“haha gapapa, aku punya 2 malam untuk mendengar ceritamu”, ucapnya.
“hahha baiklah mbak Bell..”, balasku singkat, tanpa basa-basi aku akan mulai bercerita kenapa aku sangat bersemangat, lagipula Bella juga duduk jauh dari gapaianku dan mungkin belum bernafsu untuk memulai seks.
“hmmm hehe mbak Bella keturunan timur tengah ya”, tanyaku memastikan.
“hmm iya, dikit sih”, balasnya singkat, “kenapa emang?”, lanjutnya.
“hehe dulu mantanku arab mbak hehe dan ya gitu deh”, balasku bingung.
“walah terus?”, dia semakin bingung.
“ya dulu mantanku keturunan gitu mbak dan ya hmmm kita sering main belakang hingga akhirnya kita pisah, terus sejak menikah dengan Stella, aku terus gak pernah hehe, makanya aku excited banget bisa sekamar dengan mbak Bella hehe, ya tau sama tau lah ya mbak hehe”, balasku ngaco dan salting.
“ehhmm bukannya Stella juga sedikit arab yah”, balasnya singkat.
“iya sih mbak, kalo kuajak main belakang dia selalu nolak”, aku berkata apa adanya karena biniku susah sekali diajak berexperimen seks.
“ya karena sakit”, ujarnya.
“hehe tapi mbak Bella pernah?”, aku bertanya.
“terus kalau pernah?”, balasnya sedikit jutek namun gairahku justru naik melihat typical arab yg cuek dan jutek.
“hehe boleh dong”, ujarku polos, namun disaat yg bersamaan mbak Bella juga menatapku seolah-olah juga ingin, aku yakin dia sudah pernah anal seks, entah dulu sebelum menikah atau kapan. entah dia menyembunyikannya dari suaminya atau justru sudah pernah anal seks dengannya, yg jelas orang seperti Bella pasti menyembunyikan penyimpangan ini walau vaginanya perawan. aku sangat tertarik berhubungan anal dengannya. sebenarnya aku sendiri juga menaruh curiga dengan istriku, nampaknya dia juga sudah pernah. namun hanya saja enggan menunjukkannya padaku, atau anal seksnya ia lakukan dengan orang yg special sehingga hanya dia berhak mendapatkannya. seperti yg terjadi antara aku dengan mantanku yg bernama Dhija.
“boleh apaan haha”, tanya Bella.
“hmm anal seks hehe kalo mbak Bella mau sih”, terangku.
“hmm kapan mas Tama anal seks?”, tanya ia kembali.
“sudah lama sih mbak, pas barter juga hehe”, balasku yg sambil mengingat dengan siapa aku bersenggama anal seks.
“nah itu, sudah pernah haha”, balasnya sambil jutek, namun justru itu yg membuatku semakin tegang.
mbak Bella masih tak bergerak dari tempat duduknya, sedangkan aku sudah tak nyaman duduk dan ingin segera membuka celanaku atau segera memulai hubungan yg aku inginkan ini, namun nampaknya mbak Bella tipe cewek yg susah, tapi semoga aku bisa mendapat kebahagiaan malam ini.
karena aku sudah ingin sekali segera memulai, aku memberanikan diri untuk bangkit dan mendekatkan diri pada mbak Bella yg masih terduduk.
“haha sudah gak tahan ya mas”, ledeknya.
“iya mbak, kamu kan yg aku idam-idamkan sejak dulu”, balasku yg mulai tergetar melihat sorot matanya serta kecantikan natural dirinya. aku kikuk apakah aku akan menunduk dan menggapai bibirnya atau mengajaknya berdiri. kecantikan dirinya sungguh tak elakkan, beruntung banget mas Andri tiap malam melihat dirinya telanjang dan bisa memompa tubuhnya yg ramping dan tinggi tiap malam.
lantas tangan kananku meraih sebelah wajahnya, membelai dengan lembut membayangkan seolah dia mantanku, aku terkadang masih ngentotin istriku dengan membayangkan kalau dia mantanku.
lantas mbak Bella meraih ikat pinggangku, lalu ia sibuk melepasnya, menurunkan celana jeansku hingga paha, kontolku sudah mengeras namun masih di dalam celana dalam, lalu tanpa kusuruh, dia sudah menarik celana dalamku kebawah dan terjulur kencang kontolku yg berukuran 15cm itu. mbak Bella tidak menatapku sama sekali, namun tangan kanannya langsung melingkarkan pada penisku, memberi kocokan lembut. aku sudah melayang keenakan entah aku akan mulai terbang kelangit-langit.
“aaaaaaaaaahhhhhhhh”, desahku ringan.
“belum diapa-apain lho mas haha”, balasnya yg lalu melahapnya menggunakan mulutnya, aku mendesah semakin kencang.
“cluuurrpp cluuurrpp cluuurrpp”, suara gesekan bibir pada batang penisku, dari posisiku yg berdiri ini terlihat jelas kepala yg masih terbungkus kerudung itu bergerak maju dan mundur, permainannya yg lembut serta lidahnya yg lihai membuatku semakin tergila-gila dengan wanita ini.
“aaaaaahhhhh ooohhhhhhh yeesssss ahhhhhh ohhhhh”, desahku berat sambil menahan kenikmatan duniawi ini. Bella sungguh anggun, dia masih berpakaian lengkap, duduknya juga masih elegan, namun bibirnya terlingkar pada penisku.
“ahhhhmmmmmm eeerrggghhhmmmm ohhhhhh”, tetesan keringat akibat menahan kenikmatan ini telah bercucuran pada tubuhku, dengan terpaksa aku harus melepas atasanku, hingga aku akhirnya telanjang namun celanaku masih tertahan di paha.
“ooohhhh mbak Bellaa ahhhhh enak banget mbaak, suamimu beruntung banget mbaak ahhh”, desah panjangku sambil membelai hijabnya.
oral seks ini sudah berjalan hampir 10 menit, mbak Bella sama sekali tak mendesah, ngomong atau apa, dia hanya fokus pada penisku, aku bisa membayangkan bagaimana dia dengan suaminya.
“plooooop”, Bella melepas kulumannya sambil mengusap bibirnya yg penuh dengan ludah dan cairan kelamin yg berasal dari penisku.
lantas aku menurunkan celanaku dengan seutuhnya dan melepasnya. aku menggandeng tangannya untuk aku arahkan ke kasur untuk aku persetubuhi, rasanya tak sabar untuk kembali merasakan senggama melalui anus.
“ayo mbak, aku udah gak sabar mbak”, ucapku sambil bergetar.
Bella menurutiku, ia menaiki kasur, dengan perlahan aku meremas pantatnya serta mengangkat keatas roknya hingga bagian pinggang. memek yg ia sembunyikan dibalik celana dalam hitam itu juga sudah basah dan siap untuk dimasuki namun aku lebih tertarik dengan anusnya. aku menarik celana dalamnya hingga akhirnya terlepas, mbak Bella memposisikan diri doggy-style.
saat aku melihat anusnya, sungguh mempesona khas orang arab, namun dari bentuknya, aku sangat yakin bahwa anusnya sudah sering menerima penis.
“cuuuuhhhhh”, aku meludahi penisku sendiri agar licin, dan beberapa kali jariku memainkan vaginanya, tapi niatku sudah bulat, harus masuk pantat.
“mbak, anal seks yah”, ucapku sambil mencium lehernya yg masih tertutupi oleh kerudung.
“ehhhmmm sakit mas..”, balasnya.
“ayolah mbak, kan mbak Bella sudah pernah kan”, bujukku agar tidak gagal, namun jika seandaianya gagal tak masalah aku masih bisa merasakan memeknya yg legit.
“hmmmm pakai kondom mas kalau mau anal seks, aku ada kondom di tasku”, balasnya, dengan sigap aku meraih tasnya, dan Bella melepas kerudungnya sendiri, aku hanya bisa melongo, gila dia cantik dan wajahnya kalem banget, namun nafsunya ternyata cukup gila juga. aku hanya berdiri anteng saat Bella melepas seluruh pakaiannya sendiri hingga akhirnya kami berdua telanjang bulat.
dia duduk diatas kasur namun menutup kedua kakinya, sehingga aku masih belum melihat vaginanya, aku langsung menghampirinya diatas kasur, aku mendekatkan wajahku kepadanya, aku membelai lembut pipinya, rambutnya yg sebahu dengan sedikit bergelombang membuatnya semakin seksi.
“smooooccccchhhh”, ciuman panjang dan basah, kami berdua saling menutup mata, aku rasanya jatuh cinta kembali, tangan kiriku masih memegangi bungkusan kondom yg belum terbuka.
“smoooccchhh smooccchhh smoooccchhh”, dia hanya terdiam dengan kalem yg semakin membuatku bernafsu.
“mbak, aku semakin gak kuat nih hehe”, ujarku, namun Bella hanya tersenyum, lalu dia meraih kondomku, dia bukanya dan kondom itu dia pasangkan pada penisku, aku hanya telentang melihat tingkah lakunya.
lalu aku bangkit, memposisikan dirinya berdoggy, akhirnya aku melihat vaginanya yg bersih dari jembut, aku juga ingin memakan vaginanya, oh ini bakal menjadi hari terindah pada hidupku.
mbak Bella sudah meposisikan dirinya nungging, saat aku melihat lubang anusnya, aku bisa mengetahui bahwa dia pasti sudah pernah berhubungan anal, entah dengan suaminya atau siapa, namun aku justru bersyukur, kalau dia belum pernah, pasti enggan main anal seks.
“sshhh mas, diludahin dulu, aku lupa gak bawa pelicin”, ujarnya, namun ini aku, aku tak masalah jika harus menjilati sunholenya. aku lalu membungkukkan badanku dan bersiap menjilatinya.
“ahh mas geli, kamu ngapain…ahhh mas ohhh geli mas ahhh”, desahnya saat aku menikmati lubang pantatnya. aku sudah pernah melakukan ini dengan mantanku, sehingga aku tak merasa jijik, justru semakin horny.
sambil dengan posisi nungging, mbak Bella klejotan layaknya ular sedang kepanasan sambil terus mendesah keenakan, “ahh ohhh mass ahh stop mas udah ahh geli mas ahh”, desahnya yg serak karena horny yg berlebihan mungkin.
setelah kunilai cukup basah aku berhenti melanjutkan jilatan pada anusnya, aku langsung tegap tepat dibelakang mbak Bella dan mengarahkan penisku pada lubang anusnya. aku mengesek-gesekkan kepala kontolku, sedangkan kedua tangan mbak Bella mencengkram erat sprei kasur.
penisku tegak dan keras bersiap untuk berkunjung ketubuh mbak Bella melalui pantantnya, nampak dia sudah tau bagaimana berurusan dengan penis di pantat dengan melemaskan otot anusnya, aku sangat yakin kalau dia sudah sering main anus.
“sshhh owhh mbak Bell ahhhh”, desahku saat mulai kudorong dengan perlahan penisku.
“ahhh ohhh mas pelan ya ahhh”, lanjutnya dengan sambil membenamkan kepalanya pada kasur.
dengan perlahan, sedikit demi sedikit akhirnya penisku bisa masuk ke dalam pantatnya, aku terus mendorong semakin masuk dan akhirnya masuk seutuhnya seluruh 15cm penis.
“oohh ohhh mas ohhh sampai mentok ah ohhhh”, ujarnya.
“iya mbak ohh kangen banget dengan rasa ini ahh”, balasku.
lalu aku dengan gentle, menarik penisku, diiringi dengan desahannya, lalu aku masukkan lagi, dengan tempo yg sangat perlahan. aku lakukan itu terua hingga dia mulai terbiasa dengan penisku.
“ssshhh ahhhhhhhhh shhhhhh ooohhhhh shhhh ahhhhhhh”, desahnya, namun aku yakin dia sudah mulai keenakan.
“aaaahhhhh ohhhhhhh shhhhhh oooohhhh ahhhhh”, lanjutnya, aku lantas menaruh kedua tanganku pada pinggangnya, bersiap untuk bermain sedikit kencang setelah beberapa menit aku menyodoknya dengan sangat lambat.
PLOG PLOG PLOG PLOG
PLOG PLOG PLOG PLOG
PLOG PLOG PLOG PLOG
“awwwhhh ohhhhh awhhhh yesshh ahhh ogghhh”
“ehhhmmm ahhhh oohhhh yeaaahh oohhh ahhh mass”
“hmmm ahhhh ooohhh ahhhh ooohhh ahhhh”
walau ia sering, namun bagiku anusnya masih mencengkram nikmat, aku semakin berani meraba seluruh tubuhnya, kali ini tangan kananku memainkan memeknya, klitorisnya terasa sangat nikmat pasti untuk dijilat, memeknya seperti juga enak, aku mengobeli memeknya dari belakang yg membuat dia semakin mendesah keenakan tak karuan.
“ohhhh mass ooohhn yesssss ooohhh aahahhh”
“eehhmmm masss oohhh stop mas jangan kobelin aku mass ohhhh”
iya dia minta stop, karena ini enak banget, mantanku aja pernah double orgasme dari apa yg aku lakukan, jelas kalau sampai mbak Bella double orgasme, pasti dia sangat malu sekali, tapi apadaya, aku kangen melakukan seperti ini, seadainya istriku mau aku analseks, aku tak akan bernafsu sungguh besar.
aku tak memperdulikan desahan mbak Bella yg meminta berhenti kukobelin dan aku analseks, berkali-kali tangannya berusaha menarik tanganku dari memeknya, namun selalu kalah dari nikmat yg tersaji untuknya. disertai dengan keluar masuknya penisku kedalam pantatnya, jari tengahku perlahan masuk ke dalam memeknya, agar dia merasakan bagaimana double penetration.
“aahh mas plis ahhh ahhhh stopp ahhh yesss enak ahhh”
“hmmmm auuhh mass pliss ahhh stoppp mass ahhh ahhh”
“jangan dua duanya ahh mass ahhh oohh ahhh ahhhh”
bagaimana mbak Bella ini, katanya stop tapi kok enak, sayang sekali istriku gak mau aku giniin, pasti aku semakin cinta kalau mau ngeseks seperti ini.
keringatku semakin deras mengalir, begitupula dengan rambut mbak Bella yg semakin berair, menurutku ini salah satu pasangan seks terintens yg pernah aku lakukan.
PLOG PLOG PLOG PLOG
PLOG PLOG PLOG PLOG
PLOG PLOG PLOG PLOG
pantat dan pahaku saling bertabrakan tanpa henti, anusnya mencengkram kencang pada batang penisku.
CLUG CLUG CLUG
CLUG CLUG CLUG
CLUG CLUG CLUG
begitupula dengan jariku yg terus ngobelin memek mbak Bella, desahannya semakin menjadi, semakin terus meminta namun masih malu-malu, tangan kiriku kadang turut meremas payudaranya, aku ingin meraba seluruh tubuhnya, aku sungguh jeleus dengan suaminya yg bisa merasakan wajah dan tubuh cantiknya seorang Bella.
“mass plis mas udahh ahh mass ahh mass plis ahh”, desahnya semakin kencang, tapi aku tak memperdulikan.
“SSSSHHH AHHH MASS AYO MASS AHHH AHHH OOHHH MASS YESS”
“AAAAHH AHHHH AKU KELUAAAHHHH AHHHH AHHH OOHHHHH”, desah panjang kencang mbak Bella, tangan kanannya menarik tanganku yg berada di memek, rasanya sangat basah sekali, namun disisi yg sama anusnya juga mengencang. badannya bergetar hebat, bahkan seperti kejang-kejang.
“OHHH OOHHH AHHH OOHH MASS OOOHH AHHHH”, badannya terus mengejang walau aku sudah berhenti, ya ini memang efek dari orgasme anal seks, aku hanya terdiam sambil memandangi tingkah lakunya, aku tersenyum, mbak Bella tersiksa menahan tubuhnya yg sedang keenakan karena dia keenakan bukan dengan suaminya.
“OHHH ahhh oohhh aahhh mas ahhhhh”, ujarnya yg sudah semakin mereda dan nampaknya dia sedikit malu, “ahh udah ah mas, kok sampai seperti itu”, lanjutnya sambil memintaku menarik penisku dari badannya.
“hehe tapi enak kan mbak”, balasku yg melihat mbak Bella berbaring telentang namun menutupi badan vitalnya dengan bantal. mbak Bella mandi keringat, aku masih belum keluar, namun aku hanya ingin anal seks dengan mbak Bella.
aku bangkit dari kasur, mengambil 2 botol aqua yg ada di meja, satu untukku dan satunya kuberikan pada Bella yg masih terbaring dikasur, dimana-mana baju kami saling berserakan.
“makasih mas, aku gak kuat mas kalau anal seks lagi, rasanya panas pantatku hehe”, ujarnya sambil memberikan botol itu padaku.
“aku hanya ingin anal seks mbak hingga besok kita selesai hehe”, balasku dan mbak Bella nampak kaget, “soalnya aku kangen banget bisa ginian”, lanjutku.
“hmmm yauda kalau gitu, tapi untuk malam ini nampaknya aku sudah gak kuat mas”, balasnya.
“iya mbak gapapa, tapi bantuin ngeluarin yah hehe, gak di colokin juga gapapa”, ujarku.
lalu aku melepas kondom yg menempel di penisku, aku menarik mbak Bella hingga ujung kasur, lalu dia membuka kedua kakinya, memeknya yg bersih sungguh menarik untuk di gauli sebenarnya, tapi ahh aku gak kuat..
“mbak hehe aku cabut omonganku yah, aku kentotin memek gapapa?”, tanyaku.
“hehe iya mas”, balasnya lembut, “tapi jangan keluar dalam ya mas”, lanjutnya.
lalu aku mengarah penisku pada memeknya, dan setelah masuk, oh my god, memeknya dua kali lebih enak, hangat dan peret dibanding analnya, menuruku. adanya wanita yg dua-duanya enak, bahkan sepongannya tadi juga enak, aku hanya diam sejenak menikmati memeknya.
“mas, kok diem aja”, tanyanya polos.
“mbak, yampun enak banget”, balasku sambil bergetar.
setelah sekian menit hanya diam di dalam sambil penisku dipijat-pijat. aku mulai menggoyangnya.
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
mbak Bella memejamkan mata, tidak mendesah, namun mengigit bibirnya sendiri, justru itulah yg membuatnya semakin seksi, aku berpengangan pada pinggulnya, namun apadaya, memeknya yg super enak aku tak dapat menahan lebih lama lagi.
hanya sekitar 5 menit setelah aku menggoyangkan pinggulku, desakan sperma semakin sangat dekat.
“ohhh mbak enak banget aku mau keluar mbak”, ujarku.
“jangan di dalem mas..”, pintanya.
lalu aku mencabut penisku dari memeknya, mengocok penisku sendiri diatas badan Bella.
CLUG CLUG CLUG CLUG
CLUG CLUG CLUG CLUG
“AHHH AAHHH MBAK BELLA AHHH OOHHH”.
CROOT CROOT CROOT CROOOT CROOOT
semburan cairan putih kental menyembur deras dan mendarat memanjang dari bawah pusarnya hingga dadanya, cairan hangat dan hina yg banyak dan berbau aneh itu menempel di badan Bella. dia sama sekali tak memberi aba-aba untuk menghilangkan atau ambil tisu, namun dia menatap aku yg sedang keenakan sambil mengumpulkan sisa tenaga yg ada.
“ahhh enak banget mbak hahaha makasih ya”, ujarku sambil kelelahan.
“haha iya mas sama-sama”, balasnya dengan lembut.
dengan masih banyak sperma yg blepotan di badannya, Bella malah memainkan spermaku yg ada di dadanya dengan jari telunjuknya, melihat tingkahnya, aku justru menaruh telapak tanganku pada perutnya dan mulai meratakan spermaku pada badannya sambil meraba payudaranya yg tak begitu besar itu.
“haha noh biar rata sekalian”, ucapku sambil meraba.
“haha wah aku harus mandi dong malam ini”, balasnya masih dengan posisi yg sama.
“kalau gak mandi juga gapapa, aku juga masih mau kok haha”, balasku, lalu mbak Bella memposisikan naik keatas kasur, begitupula denganku, kami berdua masuk ke dalam selimut.
aku sungguh bahagia.
“mas, kok maunya hanya anal, emang segitu penginnya yah?”, tanya Bella padaku setelah beberapa saat kami saling diam bermain HP masing-masing.
“haha iya mbak, aku kira istriku dulu karena wajahnya arab ya pasti doyan lah, eh ternyata engga sama sekali, tapi aku gak menyesal sih menikahinya”, terangku.
“hmmm”, balas singkat Bella.
“saking despratenya aku ingin analseks, pas ketemu mantanku pas reuni, aku berusaha mengajaknya untuk melakukannya lagi, kan pada waktu itu dia sendiri, aku juga, itu beberapa bulan yg lalu sih, tapi dia menolak, walau dari raut wajahnya dia juga ingin”, ceritaku.
“ihh mas, jangan selingkuh deh, kasian Stella”, ujar Bella.
“iya sih, tapi kalau kedepan aku kangen mbak Bella karena pengin anal gimana?”, tanyaku.
“aku aja udah mau keluar dari acara barter kok mas haha ya gak bisa hehe”, balasnya.
“hmm kalau tukeran aja gimana, suami mbak biar sama istriku, check in sendiri. bulan lalu malah istriku minta tukeran sama dengan mas Petra, siapa tau dengan mbak Bella juga berkenan”, aku terus mencari cara agar Bella mau.
“hmm soalnya aku mau program anak mas, jadi ya maap”, tutupnya.
“kan anak di depan mbak, aku hanya yg dibelakang hehe”, bujukku.
“maaf mas hehe mending kesempatan ini kita maksimalkan”, ajaknya.
“hmm baiklah, maaf mbak kalau aku memaksa”, tutupku.
lalu mbak Bella memposisikan diri membelakangiku, ya sudah mungkin aku tak bisa memaksanya lagi daripada malah dia gak mood.
**
(POV BELLA)
minggu pagi, setelah menyelesaikan anal seks keempat. badanku terasa sangat lemas, mas Tama hanya mencolok memekku sebentar saja, bukannya aku ingin dia mengauliku di depan, namun kalau kebanyakan anal seks juga bisa berakibat melarnya otot anusku. suamiku aja hanya aku ijinkan sekali seminggu untuk analseks, lha ini baru 48 jam sudah 4x, mana ritme seksnya yg sangat kencang, aku sebenarnya khawatir, namun orgasme yg ia tawarkan sungguh menggenakkan. hampir setara dengan orgasme squirt yg diberikan suamiku.
usai sarapan, kami berdua kembali ke kamar, layaknya pasangan suami dan istri. aku sudah berpakaian lengkap, waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 pagi. nampaknya seks tadi malam sudah menjadi closing seks. mohon maaf pembaca setiaku, aku tak menceritakan seks yg terjadi pada hari sabtu, pada intinya sama dan orgasmeku hingga kejang-kejang, rasanya aku malu seorang istri yg kalem dan anggun namun jika dikasih kontol orgasme sampai seperti itu. pantatku terasa nyeri, saat buang air rasanya perih-perih bagaimana gitu, intinya anal seks kami berlebihan.
mas Tama duduk di kursi sambil membaca koran, aku melihat grup WA yg berisikan hanya para temanku wanitaku, aku terkaget saat membuka dan ada foto selfie Claudia sambil tersenyum dengan pasangannya sedang berbaring rata dan si cowok diatasnya, mereka berdua tertawa, dan aku tau jika cowok itu adalah mas Petra. menurut para ladies, dia salah satu cowok most wanted dalam acara ini, bukan karena ukuran penisnya, namun gantengnya. digambarkan hanya nonton mas Petra telanjang bisa membuat cewek orgasme. memang temanku sering mengirim foto seks selfie mereka dalam acara barter ini, namun aku sendiri jarang.
“mbak Bella”, sapa mas Tama.
“ya mas?”, balasku.
“hmm hehe next time kalau aku masih pengin sama mbak gimana?”, tanyanya membahas yg sudah kujawab kalau aku tak mau.
“ehm aku gak tau mas, coba tanya suamiku aja, soalnya kalau aku ya itu mau program anak, bulan depan aku ikut terakhir, semoga mas dapet aku lagi yah”, balasku diplomatis.
“yahh, baiklah mbak, maaf ya mbak”, balasnya.
“iya mas gapapa”, tutupku.
aku sebenarnya agak sebal dengannya karena memaksa untuk barter hanya dengan pasangan dia, aku sudah tau endingnya, pasti pantatku akan digarapnya besar-besaran. tapi temanku yg lain ternyata sering tukeran, terutama dengan mas Petra, dan lebih parahnya seksnya di rumah masing-masing, katanya nambah adrenaline. nampaknya menarik dan aku belum pernah dapat dia. tapi apakah suamiku mau dengan pasangan mas Petra.
aku sudah gak mood bercinta pagi ini, karena ajakan mas Tama untuk melakukan seks diluar waktu barter. sudah menunjukkan waktu jam 10 aku sudah harus bersiap untuk turun. aku mengambil handbag ku, mengucap pamit pada mas Tama dan turun, mungkin dia sudah tau kalau aku badmood.
setalah sekian menit, akhirnya kami semua sudah berkumpul, sudah saling mengucap pamit. aku langsung disambut oleh suamiku, aku langsung memeluknya karena rindu.
“ayok pulang sayang”, ujar lembut suamiku.
aku tak menjawab langsung gloyor kearah parkiran, setelah mobil dibuka, aku langsung duduk.
“kamu kenapa sayang kok cemberut gitu?”, tanya suamiku bingung.
tanpa kusadari butiran air mata keluar dari ujung mataku, aku merasa dilecehkan, memang aku ikut acara barter untuk memberi variasi kehidupan seksku, namun bukan sebagai prioritas dan mengajak tukeran diluar jadwal barter.
“gapapa mas..ayo jalan, nanti aja”, balasku sambil bergetar. lalu mas Andri langsung menjalankan mobilnya, dia nampak khawatir dengan terus menatapku.
-BERSAMBUNG-
