Pagi ini merupakan pagi yang sangat menyenangkan. Saat kubuka mata, mamaku
sedang sibuk
Menghisap kontolku. Mama sedang memakai mantel handuk, sedangkan di rambutnya
dililit oleh handuk. Kumasukan tangan melalui mantel mandi mama lalu meremas susu
mama. Tak lupa kupilin juga putting mama. Mulut mama sungguh ahli membuat
kontolku seperti akan orgasme, namun aku belum ingin. Kudorong kepala mama hingga
lepas dari kontolku.
“Udah mah, Uda pingin kencing dulu.”
Aku pun turun dari ranjang diikuti mama. Namun, bukannya ke kamar mandi, kubuat
mama berlutut di lantai dan kembali kumasukan kontol ke mulut mama. Menyadari apa
yang akan terjadi, mama menatapku seolah memohon agar menghentikan aksi ini.
Kutatap mama kembali sambil tersenyum. Kucabut kontolku.
“Mama mau ngomong apa?”
Air mata mama jatuh. Mama menangis. “Mama… mama gak mau Uda kencingin. Kenapa
Uda seperti ini sama mama?”
“Karena Uda sayang mama. Inilah buktinya. Inilah cara Uda menunjukan kasih sayang
Uda ke mama.”
“Uda bener – bener seperti ayah.”
“Buka anduk dan mantelnya mah. Taruh di lantai trus duduki.”
Mama menuruti.
“Kalau Uda gak ngencingin mama, Mama mau kasih apa sebagai gantinya?”
Mama tersenyum. “Akan mama buatin sarapan spesial buat Uda.”
“Makasih mah.” kataku sambil mengeluarkan urin dari kontolku.
Kubuat tubuh mama basah oleh air kencingku hingga ke anduk yang sedang
didudukinya. Hingga aku pun selesai kencing.
“Udah mah. Siapin sarapan dulu tuh.”
Mama pun bangkit. Kulihat air matanya masih turn.
“Mama mau mandi dulu lagi. Baru buat sarapan.”
“Gak perlu mandi dulu. Sekarang mama jemur tuh anduk dan mantel anduk diluar biar
kering. Jangan di cuci dulu. Ntar kalau mama butuh, tinggal langsung pake lagi.”
“Tapi si bibi di bawah lagi beres – beres.”
Kubiarkan protes mama, “Lapar nih…”
“Gimana kalau mama pake aja dulu nih mantel anduk.”
“Mama tuh tuli apa idiot sih? Jemur tuh handuk dan mantel. Terus bikinin Uda sarapan.
Gak perlu malu kayak perawan. Sekalian tawarin si bibi susu atau kopi atau apa kek…”
“Terus gimana mama jelasin kenapa mama telanjang dan bau pesing.”
“Gak perlu jelasin apa – apa.” kataku sambil berlalu ke kamar mandi.
Saat keluar dari kamar mandi, kudengar mama di tangga. Aku masuk ke kamarku diikuti
mama yang masih telanjang. Rambutnya pun masih basah. Mama meletakan sarapanku
di meja.
“Mama bikinin kopi dulu nak.”
“Sekalian bawa celemek mama.”
Mama terlihat marah namun tak menjawab. Hanya menganggukan kepala. Selesai
sarapan kudengar mama datang. Aku duduk di kursi saat mama masuk kamar sambil. Ku
ambil kopi dari mama dan dengan tatapanku, kuarahkan tatapanku dari mama ke
kontolku. Aku senang mama mengerti maksudku. Mama langsung berlutut memasukan
kontol ke mulutnya.
“Uda sangat mencintai mama.”
Mama mengangguk, entah mengiyakan atau apalah – apalah. Hingga akhirnya aku pun
orgasme dalam mulut mama. Mama tak membiarkan satu tetes pun lepas dari mulutnya.
Aku sungguh puas dengan pelayanan mama.
“Telan mah semuanya!”
Mama menelan semua pejuku.
“Udah, duduk dulu mah.”
Mama pun duduk di lantai.
Timbul keisenganku untuk menggoda mama “Gimana tadi, buatin sesuatu gak buat si
bibi?”
Mama menganggukkan kepala.
“Terus, gimana reaksinya liat mama telanjang?”
“Si bibi liat mama dari atas sampai bawah. Terus tersenyum dan bilang ‘Bapak pasti
bangga karena ibu punya tubuh bagus. Apalagi memamerkannya di rumah.‘”
“Terdengar seperti si bibi tertarik sama tubuh mama.”
Mama tak menjawab. Kuulang lagi perkataanku dengan sedikit nada tinggi.
“Iya.”
“Udah, biar itu kita pikirin nanti.”
Selesai berkata, kurengkuh dan kupeluk mama. Mama mulai terisak dipelukanku lalu
menangis. Kubiarkan mama menangis sambil mengelus pungung dan pantat mama.
Mama lalu menatapku.
“Kenapa gini Uda?”
“Karena Uda sayang sama mama.”
Mama kembali menekankan kepala di dadaku sambil terus menangis.
“Udahlah mah, terima saja gak usah berontak. Semakin mama menerima kenyataan ini,
semakin mudah mama menjalaninya.”
Mama menganggukan kepalanya lalu mulai melepaskan pelukanku. Dengan tangannya
mama menghapus air matanya.
“Pake celemeknya mah.” Mama menurut dan langsung memakainya. “Nah, beginilah
seharusnya seorang mama berpakaian.” Mama tak menjawab namun tersenyum.
Kuambil gunting dan kupotong bawahan celemek. Sekarang ujung celemek sejajar
dengan memek mama. Aku mundur selangkah dan mengamati mama.
“Kalau sekarang mama terlihat seperti pelacur.”
Komentarku membuat air mata mama kembali hadir.
“Ambil dan beresin bekas sarapan Uda mah. Abis itu rebahan di belakang, biar kayak
bule, berjemur sinar matahari sambil tetap pake celemek.”
Mama langsung terkejut mendengarnya, “bentar lagi ayah pulang, mama mesti jelasin
apa ke ayah?”
“Jangan bingung, bilang aja mama pingin itemin kulit mama. Oh ya, gak perlu pake
sunkrin atau apa gitu yang sejenisnya. Gak usah diolesin apa – apa lagi. Biar air kencing
Uda nyatu sama keringet mama. Jangan berhenti berjemur sebelum Uda suruh.”
Setelah itu kubimbing mama agar keluar dari kamarku. Sambil mendorong mama,
kembali kuberbicara” Sebelum berjemur, minum dulu dua gelas mah.”
Dari jendela kamar kulihat halaman belakang rumahku. Mama sedang berjemur, beralas
anduk di sisi kolam renang, persis seperti yang kusarankan. Sambil memakai kaca mata
hitam. Kufoto mama memakai kamera. Saat sedang mengamati mama, kulihat ada pria
yang datang. Pria itu memang tetangga sebelah yang bekerja pada ayah untuk mengurus
kolam renang.
“Semua udah selesai Bu.”
Mama tak menjawab, hanya melambaikan tangan untuk mengusirnya. Si bibi pun pergi.
Mama mulai terlihat kepanasan tapi mama sadar mama tak bisa pergi tanpa izinku. Saat
itu kudengar suara mobil ayah. Aku lantas turun dan duduk di sofa depan tv. Ayah pun
datang.
“Mamamu mana?”
“Gak tau yah. Uda baru aja turun terus langsung duduk di sini. Oh ya, Yah, akhir – akhir ini
mama terlihat beda. Gak tau kenapa?”
“Apa yang mamamu lakuin?”
“Maaf yah, tapi mama terlihat agak ‘nakal.’ Tapi Uda cuekin aja.”
“Mungkin akibat pil kb atau entahlah.”
“Oh.”
“Tapi ayah gak mau mamamu hamil. Ayah gak sanggup punya bayi lagi, udah terlalu
tua.”
“Gak usah khawatir yah, kan ada Uda. Jadi ayah gak tambah sibuk. Kan yang penting
mama gak berubah.”
“Terserah kamu deh.”
“Lapar nih ayah.”
Ayah lalu ke dapur. Saat ayah mencuci tangannya ayah menoleh ke jendela dan melihat
mama diluar. Ayah lalu membuka jendela.
“Ngapain mah? Ayah lapar nih.”
Mama lalu masuk. Aku menoleh. Kulihat ada sedikit perubahan pada kulit mama, walau
secuil. Ayah pun menatap mama.
“Kenapa telanjang mah?”
Mama lalu memakai celemeknya. “Ya kan gak ada siapa – siapa di rumah.”
Melihat mama bercelemek ayah menjawab, “cocok sekali mama pake itu.” Suara ayah
terdengar mengejek.
Aku ikut bicara, “Mama jadi terlihat seksi yah.”
Ayah tak merespon. Namun ayah seperti mencium sesuatu. “Mamah kayak bau pesing
sih?”
“Oh, ini akibat lotion baru mama.”
Ayah hanya geleng – geleng, “Ayah laper nih.”
“Ya udah, ayah mandi saja biar mama siapin makanan.”
“Iya.”
Ayah pun naik ke atas lantas ke kamar mandi. Kudekati mama lalu kuelus – elus
rambutnya.
“Bagus… bagus…”
Setelah itu kubuka kulkas lalu kuambil mentimun. Gak besar, sedang saja ukurannya.
Kuberikan pada mama.
“Masukan ke memek mama.”
“Gak bisa, kebesaran. Terus susah kalau gak ada penahan, kayak celana dalam
misalnya.”
“Masukan ke memek mama atau Uda masukan ke anus mama!”
Mama lalu mengolesan ujung mentimun itu dengan minyak dan memasukannya.
“Gimana kalau ntar tiba – tiba keluar?”
“Ya jangan sampai dong mah.” kataku sambil menuang air ke gelas. Kuberikan gelas itu
ke mama, “minum mah. Awas jangan dulu kencing sebelum Uda izinin.”
Saat aku kembali duduk di sofa, kudengar ayah menuruni tangga. Menyadari kehadiran
ayah mama terlihat panik lalu menatapku seolah meminta agar mentimun itu dicabut.
Aku melotot sambil menggeleng. Ayah melihat makanan belum tersaji jadi ayah ikut
duduk. Ayah memperhatikan mama.
“Mamamu jalannya keliatan lucu.”
Aku menoleh melihat mama, “Iya yah. Munkin karena abis berjemur atau entahlah.”
Kulihat tv kembali.
“Makanan udah siap.”
Aku dan ayah lalu beranjak dan duduk di meja makan. Mama menyiapkan makanan.
“Mama bau banget.” kata ayah sambil beranjak membawa makanan lalu duduk di sofa.
“Mending makan di sini aja yah.” kataku.
“Ntar mama makan terakhir, abis Uda dan ayah selesai.”
Selesai makan, aku dan ayah duduk di sofa.
“Bikinin ayah kopi dong mah.”
Beberapa saat kemudian mama datang membawa kopi ayah. Sambil membawa cangkir
kopi dari mama, ayah bertanya kepadaku, “kamu liat gak, mama agak gemukan
sekarang ya?”
“Ya gak liat dong yah, kan mamanya pake celemek.”
“Coba mama buka celemeknya, biar Uda bisa liat.”
Mama terlihat malu namun mematuhi kata – kata ayah. Air mata mama jatuh.
“Coba mendekat ke Uda mah,” kata ayah.
Mama mendekat kepadaku. Aku menunjuk perutnya. Memang terlihat lemak di sana.
“Udah banyak lemaknya. Terus agak besar. Apa mama mau ke kamar mandi.”
“Iya.”
“Jangan, ambil sini piring mama!” perintah ayah.
Mama pun beranjak kembali ke dapur.
“Kenapa jalan mama gitu sih mah?”
Tentu mama tak mau bilang bahwa ada mentimun di memeknya. Mama hanya
menggeleng sambil bilang, “ah perasaan jalan mama biasa aja deh.” Akhirnya mama pun
kembali sambil membawa piringnya.
“Taruh di lantai. Makan kayak anjing.” kata Ayah. Lalu ayah berdiri. “Mama mesti minum
obat lagi. Kamu pastiin mamamu habisin makanannya Uda.” Setelah itu ayah beranjak
naik.
Saat mama sedang makan seperti anjing, kuelus – elus kakiku ke memeknya yang
dipenuhi mentimun. Mama langsung menoleh padaku dan memohon.
“Mama pingin kencing, biarin mama kencing nak.”
“Iya deh.”
Mama langsung berdiri, namun belum mama melangkah langsung kutampar pantatnya
dengan keras. Begitu kerasnya hingga membuat tanganku pun sakit.
“Awww…”
“Siapa yang nyuruh berdiri?”
Mama pun kembali merangkak seperti anjing ke arah kamar mandi, namun kuhentikan.
Kutunjuk belakang rumah.
“Jangan Uda. Jangan perlakuin mama kayak gini.”
Aku tak menjawab, namun kuraih rambut mama dan kutarik keluar kebelakang rumah.
“Angkat pantat mama, Uda pingin liat mama kencing.”
Mama mulai menangis. “Gak bisa kalau masih ada mentimun.”
Kusentil keras memek mama dengan jemariku membuat mama kembali berteriak.
Namun mama langsung memuntahkan air kencingnya hingga selesai.
“Cabut timunnya terus makan mah.”
Mama mengeluarkan mentimun. Wajahnya terlihat jijik. Namun tetap memakan timun
itu sampai habis.
“Udah, merangkak lagi mah, biar Uda semprot.”
“Biarin mama mandi di kamar mandi Uda.”
“Lho, anjing kan gak ke kamar mandi.”
Setelah puas menyemprot mama dengan air dari selang, kusuruh mama kembali masuk.
Saat mama merangkak, telepon rumah berbunyi. Kuangkat ternyata tanteku, Yena, adik
mama. Tante yena mau bicara sama mama namun kubilang mama lagi di kamar mandi.
Ntar kubilang sama mama. Setelah itu kututup teleponnya.
“Ntar malam mama telepon tante yena sambil ngewe. Sekarang abisin dulu makanan
mama. Abis itu mama ke garasi, diam di sana hingga waktunya untuk masak malam.”
Mama mengangguk lalu menyelesaikan makannya. Setelah itu mama merangkak ke
garasi. Kudengar pintu garasi terbuka. Beberapa saat kemudian, ayah turun lalu
mengambil minuman dari dalam kulkas. Ayah ikut duduk di sofa.
“Mama mana?”
“Kayaknya tadi pergi ke garasi yah.”
Ayah bangkit lalu menuju garasi. Didapatinya mama sedang terbaring tidur di lantai,
telanjang. Ayah lalu menutup pelan pintu garasi dan kembali duduk di sampingku.
“Uda mesti lebih hati – hati sama mamamu. Kalau gak bisa berbahaya.”
“Uda ngerti. Baiklah, Uda bakal lebih hati – hati lagi.”
“Tadi tantemu nelpon ingin ngomong sama mama tapi lagi gak bisa. Mau ngomong apa
tantemu Uda?”
“Gak tau yah. Tapi dari nadanya kayak yang sedikit emosi gitu.”
“Mungkin ada masalah sama pamanmu, pamanmu memang kacau. Ingetin aja mamamu
buat nelpon tantemu. Ayah demen sama tantemu itu,” kaya ayah sambil tersenyum
penuh arti kepadaku.
Aku pun nonton tv sama ayah.
Tak terasa malam pun tiba. Aku pun bangkit, “biar uda bangunin mama buat masak.”
Aku menuju garasi. Mama terlihat tidur nyenyak. Kubuka celana dan kuarahkan
kontolku. Aku mulai kencing dan kuarahkan agar membasahi rambut, wajah dan susu
mama. Mama bangun, terkejut namun memilih diam hingga aku selesai kencing.
“Saatnya masak mah.” kataku sambil melempar celemek mama lalu kembali masuk dan
duduk di sebelah ayah. Mama mendekati dan menyapa ayah lalu menuju kulkas. Ayah
melihat mama basah, susunya bergerak naik turun. Tentu hal ini tak luput dari perhatian
ayah. Ayah pun bangkit lalu memeluk mama dari belakang.
Aku bangkit lalu mendekati mereka.
“Yah, rasanya Uda kepingin punya peliharaan, beli kucing kek, atau kelinci.”
“Enggak. Ntar ribet. Kamu mesti beli makannya, mandiin, urus kotorannya.”
“Tapi yah, Uda pingin ngelatih peliharaan. Biar nurut, biar bisa diajak jalan – jalan.”
Ayah diam lalu menatapku. Setelah itu ayah mendorong mama ke arahku.
“Mulai sekarang, dia bisa jadi peliharaan Uda. Jadi anjing Uda. Mau Uda latih, bermain,
terserah. Mau Uda ajak jalan keluar pun biar bisa ketemu sama anjing lainnya pun bisa.
Eh tapi, tentu jangan Uda bawa jalan keluar. Biar anjing lain saja yang Uda bawa ke sini.
Biar mereka bisa main”
“Tapi yah, kita kan gak tau apa anjing lainnya dikebiri atau engga.”
Ayah mengedipkan mata padaku lalu berkata, “ya hanya satu cara untuk
mengetahuinya.” Setelah itu ayah ke belakang rumah, ke kolam.
Kulihat mama yang benar – benar ketakutan.
“Uda gak boleh begitu sama mama.”
Plak… kutampar pipi mama keras.
“Jangan bicara sembarangan. Sekarang mama masak aja. Oh ya, sebelum itu, hubungi
tante Yena sekarang. Sekalian ajak makan di sini. Bahkan ajak nginep di sini aja.”
Masih berair mata, mama menelepon Tante Yena. Setelah basa – basi, mama pun
mengajak Tante Yena menginap. Sekalian ngobrol sama suamiku, siapa tahu bisa
membantu kalian berdua, kata mama. Mama pun menutup telepon setelah percakapan
usai.
“Ngomongin apaan sih mah?”
“Pamanmu lagi butuh uang, siapa tahu ayahmu bisa membantu.”
Aku hanya mengangguk lalu beranjak untuk duduk di sofa.
“Sah, Aisah, sini!” untuk kali pertama kupanggil mama dengan menyebut namanya.
Mama menghampiri, terlihat tak suka.
“Kamu punya korset gak?”
“Ada tapi, kemungkinan udah gak cukup.”
“Bagus. Pake aja. Sekalian pake kaos putih dan rok mini.”
“Tapi warna korsetnya merah. Pasti bakal keliatan dari luar kaos.”
“Uda juga tau.”
“Mama bilang gini karena pamanmu suka bercanda. Apalagi sama mama.”
“Uda juga tau itu. Lagian kan masih keluarga.”
Mama memilih untuk tidak membantah. Akhirnya mama naik ke kamarnya untuk
memakai pakaian. Saat kembali, mama terlihat nakal. Korset merah terlihat dari balik
kaos putihnya. Susunya tercetak jelas sedang rok mininya pun sangat pendek.
“Tunjukan yang ada di balik rok mini itu!”
Mama menunjukan bahwa tiada apa pun selain rok mini itu. Puas akan pandangan itu,
kuberdiri, mendekati mama, memeluk dan mencium keningya.
“Mama memang pintar, cepat belajar hal baru. Meski bau mama kaya di wc umum,
namun mama terlihat cantik.”
Aku lalu memutar mama. Kumasukan tangan ke dalam kaos mama ingin tahu apakah
korset itu bisa diperketat lagi. Ternyata bisa. Kuperketat saja korset itu hingga mentok.
“Mama susah nafas Uda. Susu mama juga jadinya naik banget.”
“Gak apa – apa. Ntar sekalian kamu belajar akting. Paman pasti coba mencuri pandang ke
arahmu. Bantu sekalian sama kamu biar dia bisa puas. Namun jangan biarkan dia
ngentot kamu. Kalau sampai terjadi, kamu rasakan sendiri akibatnya. Kalau dia tetap
memaksa, teriak saja.”
Kuhentikan omonganku. Kutampar pantat mama lalu melanjutkan bicara, “Sekarang ayo
masak.”
Aku kembali duduk di sofa sambil menonton tv. Sesekali kulihat mama. Mama terlihat
kaku memakai korset ketat sambil memasak. Aku hanya tersenyum.
Beberapa saat kemudian ayah datang. Saat melihat mama ayah terkejut.
“Wow, ada yang dandan nih. Siapa yang bakal datang?”
“Tante Yena sama paman mama undang makan dan nginep di sini. Juga paman mau
bicara sama ayah, lagi butuh uang.”
“Enak aja. Gak akan ayah kasih bantuan lagi tuh orang.” kata ayah sambil membuka
kulkas, mengambil minumannya. Setelah itu ayah ikut duduk di sofa.
“Coba dengar ide Uda yah, kalau ayah bantu paman, sekalian saja ambil sertifikat
rumahnya. Juga suruh Tante tinggal di sini sampai hutang paman lunas.”
Ayah tiba – tiba tersenyum sambil menatapku. “Bener – bener anak ayah. Idemu sungguh
orisinil.”
“Tapi jangan langsung ayah kasih. Bilang aja mau ayah pikirkan dulu. Trust tanya buat
apaan uangnya.”
Ayah tak menjawab, namun pergi. Mungkin mandi. Aku ke kulkas, mengambil mentimun
dan menyerahkan ke mama. Mama mengambil dan langsung mencoba memasukan itu
ke memeknya. Namun ternyata susah karena ketatnya korset.
“Tolong bantu mama masukin dong Uda.”
“Siap. Nungging dulu dong.”
Mama langsung nungging kayak anjing. Kumasukan timun itu ke memek mama. Mama
kembali bangkit lalu melanjutkan memasak. Aku berjalan ke kamar. Di kamar kusiapkan
webcam untuk nanti. Saat aku keluar kamar, kudengar bel berbunyi. Aku pun ke dapur.
“Aisah, coba liat siapa yang datang.”
Saat kulihat mama berjalan menuju pintu, kusadari betapa mama terlihat sangat nakal.
Susu mama seperti tak muat dalam kaos. Cara jalannya pun unik karena adanya timun.
Saat mama membuka pintu, Tante dan Paman berdiri lalu menatap mama. Tante
memeluk mama lalu berjalan masuk melewatiku. Kulihat Paman juga memeluk mama.
Kini Tante memeluku, namun mataku terus mengawasi mama yang tak bisa lepas dari
pelukan paman. Keadaan ini membuat kontolku menegang. Rupanya Tante pun
merasakan kontolku yang menegang. Tante langsung mendorong melepas pelukannya.
Tante berbalik dan langsung menyadari tangan suaminya yang sedang berada di pantat
mama.
“Ayahmu di rumah?”
“Iya, lagi di atas. Bentar lagi turun kok.”
Kulihat tante menarik mama ke dapur. Dapat kudengar percakapan mama dan tante.
“Kakak pake apaan sih? Kesannya kok murahan banget. Mending cepetan ganti.”
“Laki – laki di rumah ini suka kalau kakak berpakaian seperti ini. Lagian kakak juga gak
keberatan kok.”
“Laki – laki? Maksud kakak suami dan Uda? Tapi kan Uda anak kakak. Gila. Udahlah, Yena
gak mau tahu.”
Puas mendengar percakapan kutuang anggur untuk paman dan tante. Kuberi segelas
anggur yang langsung diambil tante.
“Tante memang haus.”
Merasa mendapat kesempatan, paman lalu mengambil botol dan menuangkan lagi ke
gelas kosong di tangan tante. Mama kembali sibuk dengan masakan di dapur. Mata
paman kini kembali melihat mama. Ayah pun akhirnya turun yang langsung didekati
paman. Mereka berjabat tangan. Tante yena lalu mendekati dan memeluk ayah.
“Bantu kami kak. Kami gak mau masuk bui.”
Kukira ayah akan sangat mengambil kesempatan untuk mengelus dan meremas tante.
Namun ternyata ayah memilih diam.
“Jangan cemas. Kita pikirkan itu nanti. Sekarang kita makan dulu yuk.”
Ayah lalu mengajak tante ke meja makan. Sedang paman di dapur mencoba membantu
mama. Ayah dan tante lalu duduk di meja makan. Ayah kini menatap mama.
“Kakakmu seksi kan?”
“Iya, yena ngerti kakak suka kalau kak Siti berpakaian seksi.”
“Iya. Tubuh kakakmu bagus. Sayang kalau selamanya tersembunyi.” Kini ayah menatap
tante. “Eh, ngomong – ngomong, tubuh kamu juga bagus kok.”
“Kami lagi punya masalah. Lagi gak minat pamer.”
“Tenang saja, akan kakak coba bantu.” kata ayah sambil menyentuh rambut tante, lalu
mengelusnya.
Dapat kurasakan perubahan di wajah tante. Tante seperti bakal menuruti apa yang ayah
katakan. Mungkin efek anggur tadi. Entah ini merupakan naluri atau tidak, namun
sepertinya tante menunjukan gejala penurut seperti mama. Kuputuskan untu
mengujinya. Saat ayah bangkit, mungkin untuk mengambil minumannya, kudekati tante
dan berbisik di telinganya.
“Ayah pasti suka kalau tante gak pake celana dalam. Ke kamar mandi sekarang, lepas
celana dalam tante lalu gantung dan tutupi dengan handuk. Terus kembali ke sini. Ayo
cepat, waktu tante hanya lima menit.”
Tante memalingkan wajah untuk menatapku. Wajahnya terlihat malu. Tante lalu berdiri.
Kubantu dengan mendorongnya ke arah kamar mandi. Kuikuti tante hingga tante masuk.
Namun sebelum tante mengunci pintu, kudorong hingga aku pun ikut masuk.
“Sekalian juga lepas bh tante.” Tante akan protes namun langsung kupotong sebelum
tante bicara. “Maaf, aturan ayah di rumah ini.”
Aku lalu keluar. Kutuangkan anggur di gelas tante dan kuletakan di meja disebelah kursi
ayah.
“Tantemu di mana?”
“Di kamar mandi. Lagi melepas bh dan celana dalamnya.”
“Kamu pintar. Cepet belajar.”
Aku hanya tersenyum. Kuputuskan untuk ke dapur. Saat masuk kulihat paman berdiri di
belakang mama. Rok mama terangkat hingga ke pinggang. Kontol paman sedang
menggesek – gesek pantat mama. Aku batuk, untuk membuat suara agar mereka
menyadari kehadiranku. Paman langsung mundur menjauhi mama.
“Masih lama matengnya mah?”
“Lima menitan lagi.”
Lalu kudengar suara kamarmandi terbuka dan kembali tertutup. Tiga puluh detik
kemudian, kumasuki kamar mandi untuk mengecek. Ternyata ada bh tante warna biru,
selaras dengan warna celana dalamnya. Kuambil dan kubuang ke tempat sampah lalu
kembali ke ke meja makan. Kuarahkan kepalaku diantara kepala ayah dan kepala tante.
“Bh tante ukuran tiga enam, namun celana dalamnya kecil.” Kutatap tante dan kembali
bicara, “ukuran celana tante berapa sih?”
Tante hanya diam sambil memandang ke bawah. Kupegang bahu tante.
“Tante mau Uda ukur sendiri ya?”
Kini kupegang tengkuk tante, “Kalau pantat tante?”
“Tiga empat.”
“Jadi ukuran tante tiga enam, dua sembilan dan tiga empat?”
“Iya.”
“Tante mulai terangsang ya?”
Tante kini memilih diam. Kuremas tengkuknya.
“Sedikit.”
Saat itu ayah mulai bicara, “Udah, jangan ganggu tantemu.”
Aku mulai menarik kepalaku, namun kulihat tangan kiri ayah mulai pindah ke paha
tante. Lalu mama muncul membawa makanan, dibantu oleh paman.
“Mari makan paman.”
“Iya kak, ayo duduk.” kata paman sambil menatap mama.
“Enggak, nanti aja. Masih ada urusan di dapur.”
“Mama lagi diet. Katanya biar seperti tante.”
Kulirik tante yang seperti terkejut, mungkin akibat tangan ayah. Kulihat mama, wajahnya
terlihat sedih, mungkin akibat komentarku. Setelah itu mama berbalik akan menuju
dapur.
“Bisa tolong ambilin timun mah, yang udah dipotong – potong.”
Sepuluh menit berlalu namun mama belum juga datang mengantar timun. Aku pun
bangkit menuju dapur. Kulihat mama sedang berdiri bersandar ke kulkas. Menangis
sambil mencoba mengeluarkan mentimun. Kudekati mama.
“Kenapa nangis Aisah?”
“Mama gak bisa bungkuk buat ngambil timunnya.”
“Oh.”
Aku lalu duduk di kursi. “Sini coba buka pahanya.” Saat akan mencabut mentimun,
kulihat memek mama agak basah.
“Kamu orgasme ya? Berapa kali?”
“Iya… Mungkin tiga kali.”
Aku berdiri lalu kutampar mama.
“Dasar murahan, baru digoda segitu aja udah orgasme.”
Kubalikan tubuh mama hingga membelakangiku. Lalu kutampar pantat mama beberapa
kali dengan keras. Setelah tanganku terasa sakit baru aku hentikan. Ternyata pantat
mama penuh lecet warna merah. Kini kuremas rambut mama.
“Diam, jangan nangis. Sekarang sajikan sisa makanan. Dasar murahan, bisanya ngerusak
acara makan orang aja.”
Aku pun kembali ke meja makan dan duduk.
“Dari mana Uda?” tanya ayah.
“Liat mama. Ternyata timunnya habis.”
Kulihat gelas tante kosong, aku pun mengisinya kembali dengan anggur. Beberapa saat
kemudian sepertinya kami mulai selesai makan.
Ayah pun menatap Paman, “Kita ngobrol di teras yuk.” Ayah bangkit menuju teras diikuti
paman.
Tante menatapku, “Kira – kira ayahmu bakal bantuin pamanmu gak yah?”
“Sepertinya ayah hanya mau membantu tante. Tapi…”
“Tapi apa?”
“Mungkin ayah gak ngebantu secara cuma – cuma.”
“Apa tante mesti ke teras buat bantuin paman?”
“Jangan, mending kita duduk aja di sofa sambil nunggu.”
“Tante udah susah berdiri, bantuin tante dong.”
Aku berdiri lalu ke belakang tante, kubantu tante berdiri. Tanganku melingkari badannya
hingga tangan ini menyentuh susu kanan tante. Tante mencoba mendorong tanganku
ini.
“Kalau tante lakuin itu sekalian Uda lepasin aja pakaian tante.”
Saat aku melihat ke bawah, ternyata ada bagian yang basah di celana tante. Tepatnya di
bagian selangkangan.
“Memek tante basah ya?”
“Iya.”
“Sama ayah?”
“Iya.”
“Angkat pakaian tante, Uda pingin liat susu tante.”
“Jangan, ntar ada yang liat.”
Kubuka paksa blus tante dengan kedua tangan membuat kancingnya terlepas.
“Anggap ini pelajaran jika mempertanyakan ucapan Uda.”
Kuraih susu tante dengan tanganku. Kuelus dan kuremas. Lalu kumainkan putingnya.
Tante masih diam karena terkejut. Kini kuarahkan tanganku di tengkuk tante. Kubuat
kepala tante mengarah ke wajahku lalu kucium tanteku. Kucium tante sambil melepas
blus dari tubuhnya. Setelah itu kubimbing tante hingga duduk di sofa.
“Sah, Aisah sini!”
Kupanggil mama yang langsung datang menghampiri. Mama terkejut melihat tante yang
sudah tak berblus. Kini mama mungkin menyadari bahwa tante sudah berada dalam
cengkramanku.
“Kasih tante kaos kesayangan Uda.”
Mama langsung melepas kaosnya. Kaos itu diberikan ke tante dan langsung dipakainya.
Sebagian besar susu tante terlihat karena memang lehernya sangat lebar dan rendah.
Mama langsung menunjuk celana tante yang basah.
“Yang itu gimana?”
“Biar tante ke atas buat ganti. Makanannya udah siap Sah?”
“Iya.”
“Ya udah. Cepet beresin mejanya. Terus hidangkan makanan yang baru mateng. Abis itu
ke sini lagi.”
Sesaat setelah mama pergi, langsung kucium pipi tante. Setelah itu aku berbisik di
telinganya. “Uda pingin liat memek tante.” Bukannya menjawab tante malah diam saja.
Kupalingkan wajah tante dengan tangan kiriku hingga menatapku. “Kenapa? Masalah
buat tante?”
“Gak masalah.” kata tante sambil menurunkan celananya hingga sampai lutut.
Kulebarkan paha tante, jembutnya hitam namun tak lebat. Kumasukan jari ke
memeknya. Ternyata sudah basah.
“Kok udah basah sih.”
“Ya karena keadaan.”
“Keadaan apa?”
“Seperti ucapanmu.”
“Karena ucapan Uda atau cara Uda berucap?”
“Karena cara Uda berucap. Menyuruh – nyuruh.”
“Apa paman suka suruh – suruh tante?”
“Enggak. Pamanmu gak peduli sama tante. Malah peduli sama wanita lain.”
Mama tiba – tiba muncul di hadapan kami. “Makanan udah tersaji di meja.”
“Ntar nunggu ayah sama paman dulu. Sambil nunggu tolong lepasin celana tante.
Sekalian jilatin memek tante. Biar tante rileks.”
Mama terlihat agak kesusahan melepas celana tante, mungkin akibat korset. Lalu setelah
lepas, memek tante mulai dijilati oleh mama. Tante mulai meremas susunya sendiri.
Kudekati wajahku ke wajah tante.
“Tante gak boleh orgasme tanpa izin Uda dan atau ayah.”
Tante makin melebarkan pahanya menikmati jilatan lidah mama.
“Nikmati aja mulut Aisah. Lebih dari pada itu tidak.”
“Makasih.”
“Aisah, kamu bawa tante ke atas. Bersihin sekalian kasih tahu aturan rumah ini. Bikin
tante mengerti. Abis itu langsung pada turun lagi.”
Tante mencoba berdiri, namun belum sepenuhnya tersadar. Kubantu tante berdiri dan
kusuruh mama agak merangkulnya. Namun, saat di tangga tiba – tiba tante terjatuh.
Untung mama langsung memegangnya hingga tante hanya berlutut sambil dipegang
mama. Mama panik dan langsung memanggilku. Aku menghampiri dan melihat
keadaan.
“Tante mau ke kamar mandi?”
“Gak. Tante rasanya pingin tidur aja.”
Kubawa tante ke kamar ayah dan kubaringkan di kasur. Kulepas kaos mama kesukaanku.
Kucium bibir tante. Lalu aku bangkit dan keluar kamar. Mama ternyata menunggu di
ruang tv. Kuberi kaos tadi ke mama.
“Udah lepas aja korsetnya. Pake lagi nih kaos.”
Mama terlihat senang dan langsung melakukan apa yang kusuruh. Kulihat pantat mama
masih memerah.
“Jadi inget gangguan pas makan tadi.”
Mama langsung menatap padaku, seperti memohon.
“Terserah kamu. Mau dilakukan sekarang atau ntar nunggu ayah dan paman.”
“Sekarang aja.”
“Ambilin sabuk Uda.”
Mama pergi mengambil sabuk. Aku berdiri dan kusuruh mama telungkup di sofa.
Pantatnya terlihat menantang ke atas. Setelah itu kupecut pantat mama kira – kira
sepuluh pecutan di pantat kanan dan kiri. Mama hanya meringis sambil menangis.
Kulihat betapa pantat mama makin merah hingga membuatku yakin mama takkan
sanggup duduk tanpa merasa sakit.
Kutaruh sabuk, lalu berdiri di hadapan wajah mama. Kubantu mama berdiri dan kucium
mama.
“Uda harap setelah ini kamu gakkan membuat kesalahan lagi.”
Mama menganggukan kepala namun tangisnya tak juga berhenti.
“Udah, cuci muka dulu sana.”
“Boleh cabut timunnya?”
“Jangan dulu.”
Mama pun pergi dari hadapanku. Beberapa menit berselang, mama kembali muncul.
“Kok yena tidur di kasur ayah?”
“Ya iya. Kalau tante mau tinggal di sini, tentu mesti ayah setujui dulu. Lagian buat apa
lagi ayah ngebantuin?
Akhirnya mama berbalik dan menuju dapur. Kuputuskan untuk duduk di sofa sambil
melihat mama. Mama sedang membersihakn piring bekas makan tadi.
“Sisa makanannya jangan dibuang semua. Sisihkan sebagian atau seluruhnya buat kamu
makan juga buat sarapan kamu besok.”
Beberapa saat kemudian ayah muncul disertai paman.
“Mau cuci mulutnya gak?
“Gak ah. Ayah udah ngantuk. Mau tidur dulu.” kata ayah sambil berlalu menuju
kamarnya. Entah apa yang akan ayah pikirkan saat ada cuci mulut lain di ranjangnya.
“Tantemu mana Uda?”
“Oh, udah di atas. Pingin tidur katanya. Paman makan dong ya cuci mulut buatan mama,
biar gak sia – sia. Uda mau pergi dulu nganter mama.”
“Iya. Kamu temenin paman makan yuk.”
“Ayuk.”
Paman langsung duduk di meja makan. Aku hampiri mama dan berbisik, “cabut aja
timunnya, terus simpan di freezer.” setelah itu aku ikut gabung bersama paman.
“Paman tidur aja di kamar Uda. Uda kayaknya mau nginep di rumah temen.”
“Gak usah, paman tidur sama tante aja di kamar tamu.”
“Nah itu, Uda bilang gitu karena kayaknya tante ngunci kamar tamu dari dalam.”
Mama langsung muncul dan berdiri di dekat meja makan. Susu mama hampir tak
tertutupi karena bagian leher kaos yang lebar.
“Uda mau nginep di rumah temen mah. Paman biar tidur di kamar Uda saja. Sekalian
ada piyama Uda biar dipakai paman. Uda pamit ya.”
Aku pun pergi keluar rumah. Kutunggu di sebrang jalan hingga lampu rumahku padam.
Aku pun menyelinap kembali ke rumah dari pintu belakang. Kunyalakan komputer dari
ruang kerja ayah. Komputer tersebut telah terhubung ke webcam di kamarku yang tentu
saja telah aku persiapkan sebelumnya.
Di kamarku, paman mendesak mama hingga mentok ke dinding. Paman berusaha
mencium mama, namun mama berusaha mengelak. Kaos mama sudah terlepas dari
tubuh mama. Tangan paman memainkan putting mama. Sesekali diremas pula susu
mama.
Paman lalu menarik mama dan mendorong hingga mama berbaring di kasurku. Paman
membuka lebar paha mama dan langsung menyusu pada mama. Mama mencoba
menendang paman, lalu meraih rambut paman dan mengangkat kepalanya. Mama
langsung menampar paman dan menyuruhnya agar berhenti.
Paman langsung berdiri, namun bukan untuk berhenti. Paman langsung melepas
celananya. Setelah itu paman mencoba memasukan kontol ke mulut mama. Mama
terlihat ketakutan. Puas memainkan mulut mama, paman kembali mencoba melebarkan
kaki mama.
Kalah tenaga, kaki mama pun melebar. Paman langsung mengarahkan kontol ke memek
mama. Mama mencoba memukul paman dengan bantal, namun jelas tenaga paman
menang telak. Dengan tusukan penuh tenaga akhirnya kontol paman amblas di memek
mama.
Paman pun memompa kontolnya disertai erangan.
“Udah gak usah ngelawan. Dasar lonte, sengaja ngegoda pingin dientot.”
“Hentikan… jangan …”
Inilah saat yang kunanti. Aku bergegas ke kamarku dan kubuka pintu. Kudekati paman
dan langsung kudorong hingga terbanting. Kuangkat paman dan kudorong hingga ke
dinding. Kedua tanganku kini mencengkram kerah paman.
“Apa – apaan ini?”
“Maafin paman, Da.”
“Biar Uda bunuh saja paman sekalian.”
“Jangan Uda, ampun.”
Kulepas cengkramanku. Paman langsung terduduk di lantai. Kutatap mama.
“Turun mah, tunggu di bawah!”
Setelah mama turun, kutatap kembali paman.
“Gimana kalau ayah tau. Apa ayah akan tetap membantu?”
“Dengar dulu nak, sedari paman datang, mamamulah yang menggoda paman. Kamu
juga liat kan. Bahkan saat paman gak sengaja menyentuh mamamu, gak ada penolakan.
Bilang ‘jangan’ pun tidak. Jadi paman anggap mamamu mau.”
“Terus saat mama berteriak sambil bilang jangan, hentikan, apa paman berhenti? Uda
rasa sebaiknya paman pergi dan jangan pernah kembali lagi ke sini.”
“Iya. Tapi, sebelumnya paman ingin minta maaf dulu sama mamamu.”
Aku mengangguk. Paman kembali memakai celananya lalu turun. Kuikuti paman dari
belakang. Paman mengahampiri mama yang sedang berdiri di ruang tv. Sendirian.
Telanjang. Membelakangi kami. Aku dan paman bisa melihat betapa merahnya pantat
mama. Kudorong paman agar semakin mendekati mama.
“Maafin isal kak. Isal janji gak kan ngulangi lagi.”
Namun mama tak menjawab. Akhirnya aku bertindak, “Sini mah!”
Mama mendekat, kupeluk mama dan kuelus rambutnya. Mama langsung menangis di
pelukanku. Kubiarkan mama menangis selama beberapa menit.
“Mamah baik baik sajakah? Apa mama pingin ke dokter?”
Namun mama tetap menangis. Paman terlihat sangat gugup. Paman tahu masalah ini
bisa berakibat fatal padanya.
“Udah, mama minum dulu. Uda mau ke atas dulu sebentar.”
Mama pun ke dapur buat minum sesuatu. Aku ke kamar. Rekaman webcam barusan
kumasukan ke keping cd. Setelah selesai aku turun. Paman di dapur, masih memohon
agar dimaafkan. Namun mama memilih diam. Kudekati mama.
“Ada yang sakit gak mah?”
Mama mengangguk.
“Yang mana yang sakitnya.”
Mama malah kembali menangis.
“Ya udah, mama minum dulu, ntar kita ke dokter.” Aku lalu menatap paman. “Sebaiknya
paman pergi sekarang.”
Dengan gugup, paman mencoba bicara, “apa kita bisa bicara berdua?”
Kubawa paman ke teras.
“Dengar, kalau sampai ketauan dokter terdapat pemaksaan di tubuh mamamu, paman
bisa celaka.”
Aku tak menjawab, namun kuraih cd dan kuberikan pada paman.
“Ini rekaman saat paman perkosa mama. Mama akan Uda bawa ke dokter. Uda janji gak
akan melibatkan nama paman dengan syarat paman jangan lagi ke rumah ini. Sebaiknya
paman pergi jauh keluar kota dan tinggalkan tante di sini. Tante bakal terurus di sini dan
tak kan ada yang memperkosanya.”
“Ternyata kamu jebak paman. Dasar bajingan.”
Kupukul wajah paman.
“Diam. Pergi sana!”
“Baik, paman akan pergi. Tapi jangan kasih tahu ayahmu. Paman benar – benar butuh
uang dari ayahmu. Kalau tidak, paman dan tantemu akan masuk bui.”
“Paman bisa datangi ayah di kantornya. Tapi jangan coba hubungi tante.”
Aku lalu masuk dan menutup pintu meninggalkan paman sendirian di luar.
Mama masih di dapur menungguku. Kupeluk mama.
“Mana yang sakitnya?”
Mama menunjuk selangkangan dengan jarinya.
“Bisu yah?”
“Di sini.” kata mama sambil tetap menunjuk.
“Apa tuh namanya?”
Mama diam, jadi kupegang rambutnya. Mama langsung mejawab, “memek mama.”
“Jadi memek mama sakit?”
“Iya.”
“Karena timun atau karena kontol paman?”
“Sudah sakit sebelum dipaksa pamanmu.”
“Apa maksudnya itu?”
Mama mengerti apa yang ingin kudengar.
“Sudah sakit sebelum dia ngentot mama.”
“Mau ke dokter?”
“Gak perlu. Tapi mama pingin kencing.”
“Kencing?”
“Maksud mama mama ingin kencing.”
Aku menjauh menuju jendela. Kulihat halaman rumah. Ternyata sudah tidak ada paman.
Lantas aku membuka pintu belakang rumahku. Kulihat mama.
“Kencingkan saja.”
Mama langsung merangkak dan berjalan seperti anjing ke halaman belakang. Menuju
titik tempatnya kencing lalu kencing. Setelah selesai mama kembali merangkak
mendekati pintu dan diam menunggu disiram. Tapi aku tak ingin menyiramnya yang
akan membasahinya.
“Gesek – gesek aja memeknya di teras biar kering.”
Ajaib, mama langsung nurut tanpa protes. Mungkin mama juga tak mau basah – basahan.
Udah malem juga sih.
“Capek bener hari ini. Pingin ngentot tapi momokmu bau peju paman.”
“Mama bisa bersihin kok.”
“Gak usah. Langsung aja ke kamar pijitin terus sepong Uda. O ya, pokoknya esok pagi
tante harus sudah paham aturan di sini. Jika tidak, ayah kemungkinan gakkan senang
dan tante bisa berakhir di bui.”
Aku lalu berjalan menuju kamarku diikuti dengan mama yang merangkak di belakangku.
Setelah di kamar, mama membantuku melepas pakaian. Aku berbaring telungkup dan
mama mulai memijatku.
“Mama boleh nanya?”
“Ya.”
“Apa yena akan terus tidur di ranjang mama tiap malam?”
“Itu sih tergantung ayah. Tapi sekarang kamu kan jadi anjing. Lagian anjing kan gak tidur
di kasur. Emang, apa pedulimu. Tugasmu anjing hanya satu, nyenangin tuannya.”
“Oh iya, lupa. Anjing ini mesti siapin pakaian buat ayahmu besok.”
“Iya. Setelah kamu selesai di sini, tidur sana di dekat pintu kamar ayah. Biar gampang
nyediain yang tadi.”
Aku pun tertidur
xx1toto
pucuk4d
buah4d
mposlot
mpo1221
menara188
lunatogel
lunatogel
lunatogel-togelup.hayatesabz.net
lunatogel
gebyar4d
lazawin
https://arabiplus.ir
seributoto
timnas4d
asian4d
http://tvsekolah.id
terminal4d
KEY4D
https://salafiyahalmushlihin.sch.id
linitoto
lunatogel
lunatogel
surgaplay
wis77
kaisar poker
xx1toto
hw77bet
xx1toto
lunatogel
asia77
garuda4d
mamibet
timnas4d
garuda4d
garuda4d
latoto
prada4d
TERMINAL4D
GARUDA4D
TERMINAL4D
terminalbet
terminal4d
ollo4d
batik77
ASIAN4D
MERAHTOTO
a200m
balak66
supraslot
GARUDA4D
f200m
SKY77
asia77
aman788
sgi88
ajaib88
TIMNAS4D
ASIAN4D
KEBAYA4D
TIMNAS4D
terminal4d
garuda4d
barbar77
PRADA4D
ayo788
TERMINAL4D
ASIA77
langit69
GEBYAR4D
terminalbet
balak66
garuda4d
unsurtoto
gebyar4d
prediksi77
key4d
TOTO328
kaisarpoker
depo89
PAJAKTOTO
PAJAKTOTO
PGBET
aman788
davo88
rans303
ayo788
OLLO4D
OLLO4D
garuda4d
lapak7d
WAJIK777
fuji388
F200M
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
SUGAR RUSH 1000
OLLO4D
aman788
KAISARPOKER
TIMNAS4D
TIMNAS4D
garuda4d
scatter hitam
KILAT77
lunatogel
sontogel
haotogel
OLLO4D
linitoto
timnas4d
asian4d
ollo4d
MERIAH4D
megahoki
TERMINAL4D
key4d
inatogel
depo89
mamibet
davo88
batik77
cocol88
okta188
key4d
pajaktoto
ASIA77
KEY4D
LAPAK7D
PAJAKTOTO
udin88
KAISARPOKER
wdbos
ollo4d
visioncollege
gacor77
timnas4d
KILAT77
ganas33
KEY4D
tiktaktogel
https://hayatesabz.net
pajaktoto
xx1toto
TERMINAL4D
oppatoto
lunatogel
key4d
kaisarpoker
situstoto
PALU4D
PG SOFT
GARUDA4D
WDBOS
ASIA77
OLLO4D
asian4d
pgbet
situstoto
SURGA5000
PROBET88
kilat77
lunatogel
asian4d
monperatoto
TERMINAL4D
situs toto
linkgacor.situsmaxwin
asia77
clinicaspararecuperacao.com.br
envystudiogt.com
inspire-breathwork.squarespace.com
hotelearthlight.com
hexagonview.com
sky77
TERMINAL4D
ANGKASA168
satorirattan.com
TERMINAL4D
LAPAK7D
key4d
slot qris
dapurtoto
JURANGAN69
timnas4d
GARUDA4D
WAJIK777
PRADA188
garuda4d
asia77
SKY77
terminal4d
gila138
KAISARPOKER
TERMINAL4D
ASIAN4D
KEY4D
SKY77
PAJAKTOTO
ollo4d
pajaktoto
GARUDA4D
TERMINAL4D
LAPAK7D
ollo4d
sky77
angsa4d
key4d
kaisarpoker
timnas4d
kaisarpoker
kaisarpoker
TIMNAS4D
timnas4d
terminal4d
KAISARPOKER
garuda4d
daytonamasala.com
PADMA88
sky77
sgcwin88
TERMINAL4D
garuda4d
satorirattan.co.id
KILAT77
ollo4d
lion4d
key4d
titi4d
POS4D
pajaktoto
POS4D
LAPAK7D
pajaktoto
OLLO4D
PAJAKTOTO
GBOTOTO
https://lexcliq.com
clinicaspararecuperacao.com.br
hayatesabz.ir/
shopeeindonesia.co.id
KILAU4D
SPRING.COM
hayatesabz.net
centralfinance.com.np
timnas4d
rskasihherlinatimika.com
parininihi.co.nz
emasan.desa.id
almanahmamiregi.sch.id
timnas4d
sggswu.edu.in/
terminal4d
NUSABET88
debredamohotel.com
SKY77
TERMINAL4D
mialamanah.sch.id
thanhlongsf.com
KEY4D
PAJAKTOTO
TERMINAL4D
techkritigroup.com
radarnasional.net
situsgacorxx1toto
xx1toto
linkgacorxx1toto
xx1toto
lexcliq.com
lexcliq.com
asian4d
HW77BET
TERMINAL4D
HW77BET
PAJAKTOTO
HW77BET
HW77BET
HW77BET
HW77BET
pg soft
xx1toto
TERMINAL4D
mahjong69
TERMINAL4D
asian4d
kaisarpoker
tokekwin
WAJIK777
MARETTOTO
tiktaktogel
astonbet
hw77bet/
TOKYO88/
kenzototo
sangathoki
siji4d
papuwa4d
brri4d
megagacor
key4d
f200m
xx1toto
KILAU4D
KAMPUS88
WD138
AZTEC88
timnas4d
GEBYAR4D
NIRWANA88
ohtogel
slot88
HW77BET
sangathoki
TERMINAL4D
kenzototo
omtogel
situsmaxwin
merahtoto
TERMINAL4D
xx1toto
pusat4d
kenzototo
sangathoki
https://gacorslot7d.com/
TANCAP88
https://linkgacor.ratteb.com/
Situs Togel | Bandar Togel Online 2024
Situs TUS4D
Situs Toto Aceh4d
xx1totok
terminal4d
hw77slot
TERMINAL4D
KODE4D
SUPRASLOT
gila138
kilat77
xx1toto
davo88
mpo2121
domtoto
lunatogel
jonitogel
JET77
coloksgp
sbctoto
wongtoto
okta388
hantogel
suletoto
topjitu
win88
xx1toto
juragan69
cuan123
rans303
lapak7d
kaisarpoker
latoto
hades88
latoto
MEGA338
aquaslot
xx1toto
papuwa4d
siji4d
Situs Toto
Link Aceh4d
fendi188
arjuna96
j200m
lunatogel
slot gacor
tus4d
aceh4d
Pandora88
LAPAK7D
Login Aceh4d
bigwin138
mantra88
tustoto
mio777
mainaja
TOKYO88
koin138
TERMINAL4D
LAPAK7D
situspentaslot
Tus4D
KAISARPOKER
TERMINAL4D
dewihoki
Link Aceh4d
Tus4D
Aceh4d
WASIAT4D
terminal4d
epicwin138
BUAYA138
kaisarpoker
nasa4d
superdavo88
lapak7d
maha168
kilat77
ANGKA69
dewa88
ollo4d
grandbet88
KAISARPOKER
TERMINAL4D
PARIS77
AIRBET88
bakar77
surga88
kacang99
kaisarpoker
dewa33
asiahoki
bos88
88big
EMAS168
lapak7d
KAISARPOKER
cocol88
garuda4d
vava4d
moba4d
terminal4d
kaisarpoker
timnas4d
langit69
bosswin168
terminal4d
88mega
KING138
COCOL88
PAJAKTOTO
kaisarpoker
fendi188
CIPIT88
terminal4d
kenzototo
terminal4d
bingo4d
mega188
LAPAK7D
DRAGON4D
live toto macau
TIMNAS4D
terminal4d
maxwin89
ANGSA4D
GEBYAR4D
SURGA88
TIMNAS4D
MAXWIN138
terminal4d
sakti123
tunas4d
LAPAK7D
DEPOSIT TANPA ANTRIAN
agen77
dragon4d
TERMINAL4D
catur777
GBOWIN
mamibet
PALU4D
ANGSA4D
slot777
terminal4d
dragon4d
bro138
POCARI4D
LUNATOGEL
HOKI777
kilau4d
POCARI4D
UDINTOGEL
HOMETOGEL
TIMNAS4D
LAPAK7D
sky77
SBCTOTO
kaisarpoker
sandibet
LAPAK7D
BENTO123
PRADA188
LAPAK7D
sawer4d
KAISARPOKER
TERMINAL4D
kaisarpoker
JNT777
TERMINAL4D
PRADA4D
madetoto
batik77
KAISARPOKER
lapak7d
TERMINAL4D
RAJA328
SENOPATI4D
pedangwin
SGCWIN
lazawin
MAXWIN138
KAISARPOKER
TERMINAL4D
terminal4d
SLOT5000
SISIL4D
harta138
MAXWIN138
DRAGON4D
lapak7d
harum4d
MOLE4D
kpktoto
KAISARPOKER
neng4d
PUSAT4D
megawin188
TERMINAL4D
sgcwin
rasa4d
bimabet
lapak7d
Acehflix21 Nonton Film Gratis
kangtoto
kilat77
Lapak7d
KAISARPOKER
LAPAK7D
Terminal4d
Terminal4d
evostoto
koitoto
oreo5d
olxtoto
xx1toto
hw77bet
hw77bet
JEJUSLOT
warung168
winter4d
hw77bet
macan33
pasarbet168
fit188
jkt77
harum4d
29hoki
obs188
jp188
area188
bento123
LINK RESMI KAMPUS88
kampus88
tumi123
gasing777
semutwin
batman138
kangtotovip
mw68
musangwin
dewa212vip
beta138slot
sinarjpslot
rajahoki899slot
dragon78
kangtotogames
airbet88
supraslot
ohtogel
kangtoto
demo bacansports
mame123 login & daftar
ibet44 > Situs Bandar Slot Dan bola Terkini
MASTER38 >> Link Situs Alternatif Login Dan Daftar Slot Online
DAGET77 >> Link Login Dan Daftar Slot Online
Ibet44 >> Link Login Alternatif Anti Nawala
sawit188
Api5000 Link Slot Gacor
ajr88
Baron69
buntogel
davo88
murah4d
angsa4d
ohtogel
togelup
togelon
epicwin138
batmantoto
merdeka138
slot88
nagawon
mamibet
omtogel
nasa4d
pahlawan4d
wongtoto
xx1toto
latoto
inatogel
kenzototo
merdeka138
lionbola
japan168
megawin188
mega288
kenzototo
winstar88
coktogel
key4d
bosswin168
net77
pin4d
zora4d
latoto
hw77slot
gameonline
xx1toto
slotgacor
cuan77
merdeka777
surgawin
TUS4D LINK LOGIN & DAFTAR
koitoto
pamanslot
mentoz4d
mustang303
plaza4d2
suara4d
bar88
bali777
rajahoki899
surgawin
bacansports
gurita4d
dewi188
winlive4d
kebaya4d
/murah4d
plaza4d2
xx1toto
neko4d
sabi4d
cermat88
sabi4d
hw77bet
nyonya4d
kitab4d
birutoto
beta138
BIRUTOTO
aye4d
PROTOGEL
xx1toto
bulantogel
togelup
idcash88
imbaslot
wsdbola88
mabosway
klix4d
maxwin138
rtp luxury333
sis4d
tanta88
ayam4d
benua99
xx1toto
benua99
musangwin
bacansportsgames
nagawon
piramidslot
batikslot
game online slot
slotgacor
mawar189
boss177
era77
kebaya4d
kebaya4d
zona69
venus4d
spinhoki88
angkasajp
kas77
hurajp
mahjong69
ronin86
besti69
prediksi77
XX1Movie
Flazzmovie
video muncrat
Banyak cerita 99
xx1toto
hw77bet
hw77bet
terminal4d
hw77bet
xx1toto.com
rajabandot
hw77bet
xx1slot
surga5000
akartoto
platinumtoto
rajawalitoto
xx1toto
xx1toto
togelon
pohon4d
chutogel
skintoto
jambitoto
prabujitu
xx1toto
xx1toto
xx1toto
panen77
kampung138
bom338
interwin
bacan4d
slot234
keris77
curhat338
mposlot
bom338
interwin
interwin
demo bacansports
jawara88
menang123
mainaja
dokter88
nobar69
pom77
kuy4d
bonanza88
sultan33
sihoki
rajasloto
grandbet88
inatogel
jet77
yoktogel
xx1slot
koko303
kode4d
hw77bet
xx1toto
xx1toto
mantra88
captogel
kompastoto
polototo
suster4d
akartoto
jabartoto
prada188
koko303
jostoto
yotogel
totojitu
xx1toto
sbctoto
togelup
merahtoto
slot88
latoto
dot77
qqmacan
bacan4d
bacansport
acehbola
lapak7d
terminal4d
kaisarpoker
xx1toto
hw77bet
neototo
slot mahjong
slot zeus 1000
onic77
mechaslot
ratu555
bso88
bursa33
cukongbet
lgo66
media77
rrq88
qqhok
tus4d
tus4d
subur88
sawer138
rupiah168
lotusbet88
uya4d
musang88
squad777
pancing77
imbabet
albino4d
epicwin138
bacan4d toto macau
grandbet88
titanbet303
agen338
inatogel
tentoto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
togelon
togelup
tentoto
inatogel
hw77bet
hw77bet
minitoto
oppatoto
sabi4d
kangtoto
laetoto
mariatogel
linitoto
sritoto
unsurtoto
tstoto
kantortoto
popotogel
togelon
winjitu
manadototo
xx1toto
mariatogel
lunatogel
bulantogel
manadototo
wolestogel
perkasajitu
jualtoto
cocol88
airbet88
minitoto
oppatoto
medantoto
mawartoto
hotogel
rajasloto
zorototo
link
mahkotajitu
online
pulitoto
spvtoto
thailand
bantogel
pisang123
terminal4d
key4d
asustogel
aseptogel
xx1toto
nirwana88
ngawitoto
chutogel
nuansa4d
angkasajp
kacang99
kepritogel
kepritogel
kantortoto
sbctoto
lampiontogel
sbctoto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
xx1toto
bobatoto
ungu508
pisang123
pg138
bacansports slot thailand
sop88
soda69
kuybet
pbototo
tokek88
aceh4d
slot mahjong
bacansports
bacansports
bacansports
rakatoto
dewi188
lunatogel
kilat77
mono77
rajabandot
manadototo
skintoto
neng4d
Bacan4d
bacansports
Wla188
katakwin
kota189
maujp
nagawon
pundi188
satset138
wing138
wisnu123
rekor11
bo177
hit77
legowin777
mabar69